WARTAGARUT.COM – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Garut, Dr. H. Saepulloh, S.Ag, MPd, mengungkapkan bahwa Kompetisi Sains Madrasah atau KSM di Kabupaten Garut menjadi suatu ajang prestasi bagi peserta didik tingkat pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah aliah (MA).
Saepulloh mengatakan bahwa KSM sebagai tolak ukur untuk mengukur sejauh mana kemampuan peserta didik sesuai pada bidangnya masing-masing dan juga sebagai tolak ukur keberhasilan para guru.
“Ketika seorang siswa menjadi juara, hal tersebut menandakan keberhasilan seorang guru kepala madrasah, pengawas dan juga orang tua siswa ,”ujar H. Saepulloh saat wawancara dengan WartaGarut.com di Kantor Kementerian agama Atau Kemenag, Jalan Pahlawan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut, Senin (7/8/2023).
Saepulloh menegaskan bahwa Pendekatan ini berlandaskan prinsip bahwa pendidikan merupakan upaya kolaborasi dari semua pihak terkait.
“Mulai dari orang tua, guru, hingga kepala madrasah, semua harus bersinergi dalam mendukung keberhasilan peserta didik,”tutur kepala Kemenag Garut H. Saepulloh
Menurut H. Saepulloh bahwa keseimbangan antara karakter moral dan pengetahuan menjadi bekal penting bagi peserta didik di masa depan.
“Pendidikan tidak hanya berbicara tentang pengetahuan, tetapi juga mengimplementasikan bagaimana peserta didik memiliki akhlakul karimah” ungkapnya.
Selain itu, kata H Saepulloh bahwa aspek kultural juga mempengaruhi pendidikan di Garut.
Kepala Kemenag Garut mengungkapkan bahwa dengan 42 kecamatan dan ribuan peserta didik yang dibina di madrasah merupakan sumber kekuatan bagi lahirnya siswa siswi berprestasi dan itulah yang diharapkan para orang tua sehingga di kemudian hari anak yang belajar di madrasah tersebut akan menjadi insan yang berkualitas.
Keyakinannya kuat bahwa Garut dapat mengirimkan utusan terbaik untuk mewakili Provinsi Jawa Barat pada tingkat nasional.
“Semoga. Terwujud.. aamiin.” pungkasnya.**