WARTAGARUT.COM – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan PT. Sucofindo menggelar acara Sosialisasi Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Layanan Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bagi Industri Potensial Kabupaten Garut.
Acara ini diselenggarakan di Ballroom Kassiti Fave Hotel Garut dan resmi dibuka oleh Bupati Garut, Rudy Gunawan, pada Senin (24/07/2023).
Dalam acara tersebut, Bupati Garut menegaskan pentingnya sosialisasi Sertifikasi TKDN, terutama bagi entitas industri mikro, kecil, dan menengah.
TKDN menjadi perintah yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Penekanan pada peningkatan TKDN diharapkan dapat memperkuat keuangan negara dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.
“TKDN juga untuk menguatkan keuangan negara, jadi kalau orang Indonesia belilah produk-produk dalam negeri, supaya kita dari kita oleh kita, uangnya tidak dibelikan untuk impor, (jadi) cadangan devisa kita tidak lepas dari kita,” ujar Bupati Garut.
Bupati berharap Bimtek ini bisa dipahami oleh semua pihak, adanya sertifikasi TKDN diyakini akan membangun kekuatan bangsa, dan memberikan kepastian bahwa kita bisa memproduksi produk berkualitas.
Vice President SBU Perdagangan Industri dan Kelautan PT. Sucofindo, Agus Permadi, juga menyatakan dukungannya terhadap program tersebut.
Ia menganggap TKDN sebagai instrumen teknis yang efektif untuk mengurangi produk impor dan mendorong investasi di Indonesia.
Sucofindo akan memberikan pelatihan, pendampingan, dan proses sertifikasi bagi industri kecil dan menengah di Kabupaten Garut.
“Kedua, untuk yang selamanya impor dengan adanya program TKDN produk-produk tersebut atau perusahaan-perusahaan yang membuat produk tersebut bisa melakukan investasi di Indonesia,” tutur Agus.
Melalui Bimtek dan Layanan Sertifikasi TKDN ini, pihak PT. Sucofindo akan memberikan beberapa fasilitas bagi para industri, mulai dari pemberian pelatihan, pendampingan selama proses sertifikasi, hingga mengawal proses penerbitan sertifikat di Kemenperin.
Kepala Disperindag ESDM Garut, Ridwan Effendi, menjelaskan bahwa acara ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta, termasuk perwakilan dari berbagai instansi pemerintah, asosiasi industri, dan pelaku usaha.
Proses sertifikasi TKDN akan berlangsung selama sekitar 4 bulan dan melibatkan kurasi peserta, pendampingan, verifikasi lapangan oleh surveyor di PT. Sucofindo, hingga akhirnya 40 industri akan mendapatkan sertifikasi TKDN.
Ia menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan pentingnya sertifikasi TKDN sebagai salah satu syarat dalam pemenuhan standar belanja dan dalam rangka percepatan penggunaan produk dalam negeri.
Diharapkan, para penyedia jasa dan pelaku usaha memiliki sertifikat ini sehingga mampu bersaing, terutama dalam penyediaan barang dan jasa milik pemerintah.
“Setelah TKDN nanti ada halal, kalau untuk halal itu sejumlah 100 sertifikat, kemudian juga ada layanan gratis bagi industri kecil,” paparnya.
Mengutip amanat Bupati Garut, Ridwan Effendi juga mengimbau seluruh jajaran pemerintah daerah hingga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mendukung penggunaan produk dalam negeri dan meminimalisir produk impor.
Dengan sertifikasi TKDN, diharapkan industri kecil dan menengah di Kabupaten Garut dapat bersaing lebih baik dan menjadi kebanggaan daerah.
“Sehingga tugas kami di SKPD tentu saja menyiapkan para pelaku usaha, untuk lebih memiliki kualitas dan daya saing, sehingga memberikan daya tarik bagi para konsumen, termasuk juga bagi para pemerintah untuk bisa berbelanja atau membeli produk-produk di dalam negeri khususnya di Kabupaten Garut,” kata Ridwan.
Ia berharap melalui sosialisasi ini semua peserta lebih memahami dan memiliki semangat bersama-sama untuk memajukan potensi unggulan Kabupaten Garut, dimulai dari pengelolaan sumber daya, pemenuhan standar seperti Standar Nasional Indonesia (SNI), keamanan produk, hingga pemenuhan tingkat komponen dalam negeri.
“Sehingga yang bersangkutan mampu bersaing di dalam seleksi ataupun di dalam e-catalogue, di dalam penyediaan dan pengadaan barang dan jasa, khususnya milik pemerintah, bahkan juga milik BUMD,” harapnya.
Acara Sosialisasi Bimtek dan Layanan Sertifikasi TKDN ini juga mendapat apresiasi dari pemilik Badar Distro, Yuliantini Arni.
Ia menyatakan bahwa kegiatan tersebut membantu para pelaku usaha untuk mengetahui komponen produknya dan memastikan persentase komponen dalam negeri yang digunakan.
“Jadi bagus sekali Badar Distro sendiri (bisa) mengaudit nih berapa persen nih TKD nya untuk produk Badar Distro gitu,” tandasnya.***