WARTAGARUT.COM – Dalam perayaan Hari Santri Nasional 2024, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut, KH Sirojul Munir, menyampaikan harapan besarnya terhadap santri sebagai kader kepemimpinan masa depan.
KH Sirojul Munir menegaskan bahwa santri tidak hanya diharapkan menjadi pemimpin di lingkungan pesantren, tetapi juga harus siap mengambil peran penting dalam kepemimpinan nasional di berbagai bidang, termasuk menjadi presiden dan wakil presiden di masa mendatang.
“Kami MUI Kabupaten Garut mengucapkan selamat Hari Santri. Semoga santri jaya dan benar-benar menjadi kader kepemimpinan di masa depan, bukan hanya di pesantren, tetapi juga di semua bidang,”ungkap KH Sirojul Munir saat wawancara di Kantor MUI Kabupaten Jalan Pramuka Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut, pada Selasa 22 Oktober 2024.
“Ini yang kami harapkan, termasuk menyongsong Indonesia Emas tahun 2045,”tambahnya
Ia menambahkan bahwa santri yang saat ini berusia 18 hingga 20 tahun akan berada di posisi penting dalam kepemimpinan nasional pada tahun-tahun mendatang.
KH Sirojul Munir percaya bahwa santri memiliki modal kuat dalam segi moralitas dan keimanan.
“Saya sangat percaya kepada santri, terutama dalam segi moral. Mereka dibentuk dalam keimanan, ketakwaan, dan moralitas yang insya Allah akan menjadi dasar kepemimpinan mereka nanti,” jelasnya.
Menurut KH Sirojul Munir, santri harus menjadi garda terdepan dalam mengisi pembangunan Indonesia di masa depan.
Lebih lanjut, Ketua MUI Garut tersebut menekankan pentingnya peran santri dalam mempertahankan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, serta menjaga Bhinneka Tunggal Ika.
“Santri diharapkan sangat menitikberatkan urusan kenegaraan, kebangsaan, dan mempertahankan Pancasila. Ini adalah tugas penting yang harus diemban oleh para santri di masa depan,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, KH Sirojul Munir juga mendorong agar pemerintah lebih memperhatikan keberadaan pesantren, baik pesantren tradisional maupun modern, termasuk yang belum memiliki izin operasional dari Kementerian Agama.
“Pemerintah harus betul-betul memperhatikan pesantren, karena pesantren adalah pilar moral masyarakat. MUI akan terus mendorong program-program yang mendukung pengembangan pesantren ke depan,” tegasnya.
Peran santri dan pesantren dalam menjaga moralitas dan membentuk calon pemimpin masa depan diakui sebagai kunci dalam menghadapi tantangan modernisasi tanpa mengorbankan nilai-nilai kebangsaan.
KH Sirojul Munir optimis bahwa dengan perhatian yang tepat dari pemerintah dan dukungan masyarakat, santri akan menjadi aset besar yang mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.***
Penulis : Soni Tarsoni