WARTAGARUT.COM – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut, Dr. H. Saepulloh, S.Ag., M.Pd.I., secara resmi membuka kegiatan Dialog Kerukunan Umat Beragama yang berlangsung di Aula Kantor Kemenag Garut pada Rabu, 20 November 2024.
Acara ini digagas oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dengan mengusung tema “Kolaborasi Moderasi Beragama dan Kewaspadaan Dini dalam Menjaga Kondusifitas Pilkada 2024”.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh lintas agama, termasuk perwakilan agama Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, dan Konghucu.
Kepala Kemenag Garut, H Saepulloh menegaskan pentingnya kerukunan lintas agama sebagai fondasi perdamaian di tengah masyarakat.
“Ini sebetulnya rutinitas kita selenggarakan, pertemuan lintas agama ini bertujuan untuk menjalin kebersamaan, kekuatan, dan kerjasama agar umat di Kabupaten Garut hidup damai, rukun, dan bahagia,” ujarnya.
H Saepulloh menyampaikan apresiasinya atas kehadiran semua pihak yang menunjukkan bahwa keberagaman adalah kekuatan.
“Perbedaan itu indah dan harus dijaga. Dalam konteks Pilkada, perbedaan adalah hasanah yang menjadikan proses ini semakin bermakna,” tambahnya.
H.Saepulloh juga menekankan tiga pendekatan penting dalam menyikapi Pilkada 2024, yakni, silaturahmi, silatul fikri, dan silatul amal.
- Silaturahmi
Menurutnya, Pilkada harus menjadi ajang mempererat hubungan, bukan justru memicu perpecahan.
“Kubu sana dan kubu sini memang berbeda, tapi itu saling melengkapi. Kita harus bersatu demi tujuan bersama.”ujarnya.
- Silatul Fikri
Ia juga mengajak masyarakat untuk menjadikan Pilkada sebagai forum pertukaran gagasan.
“Pilkada adalah ajang berpikir. Semua ide hebat dari berbagai pihak harus disatukan untuk menghasilkan kebijakan yang bermanfaat bagi umat.” tuturnya.
- Silatul Amal
H Saepulloh juga menekankan pentingnya kerja nyata selama Pilkada.
“Masyarakat harus dilibatkan dalam proses ini. Menyapa, mendengar, dan bekerja bersama adalah bentuk ibadah.” katanya.
Kepala Kemenag Garut H Saepulloh berharap Pilkada 2024 di Garut berjalan dengan aman, damai, dan kondusif.
“Ketika Pilkada berlangsung damai, masyarakat akan bahagia. Kebahagiaan ini akan memengaruhi kehidupan mereka, baik dalam ibadah maupun mencari nafkah,” jelasnya.
Acara ini menjadi langkah strategis untuk memastikan Pilkada 2024 di Kabupaten Garut berjalan lancar tanpa gesekan, sekaligus memperkuat harmoni lintas agama di wilayah tersebut.***
Penulis : Soni Tarsoni