WARTAGARUT.COM – Lembaga Studi Visi Nusantara (LS-VINUS) merilis hasil survei terkait tingkat pengetahuan dan elektabilitas masyarakat Kabupaten Garut dalam menghadapi Pilkada 2024.
Survei ini dilaksanakan pada 18-22 Oktober 2024 dengan metode *cluster random sampling* dan melibatkan 1.612 responden.
Tingkat kepercayaan survei ini mencapai 95% dengan margin kesalahan 2,5%. Temuan utama survei ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang sangat tinggi, dengan 98,95% responden menyatakan siap mendatangi TPS pada hari pemungutan suara.
Hal ini disampaikan oleh Dewan Pembina LS Vinus, di Kopi Doman, Rizki Rianto, Jalan Proklamasi Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut,pada Senin 28 Oktober 2024
Elektabilitas Calon Bupati Garut 2024
Pada segmen elektabilitas calon Bupati Garut, pasangan calon Abdusy Syakur Amin dan Luthfianisa Putri Karlina mendominasi dengan 49,32% suara, sementara pasangan Helmi Budiman dan Yudi Nugraha Lasminingrat memperoleh 40,63% suara.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa masih ada 8,87% pemilih yang belum menentukan pilihan dan 1,18% yang menyatakan tidak memilih.
Alasan utama masyarakat memilih calon bupati favorit mereka meliputi popularitas sebesar 48,39%, disusul oleh program kerja yang dianggap relevan (9,93%) dan latar belakang akademisi (5,52%).
Faktor lainnya, seperti kepribadian dan bersih dari korupsi, berkontribusi lebih kecil namun tetap signifikan dalam pengambilan keputusan pemilih.
Elektabilitas Calon Gubernur Jawa Barat 2024
Selain pemilihan bupati, survei ini juga menyoroti elektabilitas calon gubernur Jawa Barat pilihan masyarakat Garut.
Pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan unggul dengan perolehan suara 64,64%, diikuti oleh Ahmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie di posisi kedua dengan 7,63%.
Sekitar 15,94% responden belum menentukan pilihan, sementara 1,99% menyatakan tidak akan memilih pasangan calon mana pun.
Program Prioritas Masyarakat Garut
Ketika ditanya mengenai program prioritas yang diharapkan, 40,82% masyarakat menekankan pentingnya harga bahan pokok yang lebih murah.
Selain itu, 13,77% masyarakat berharap adanya penyediaan lapangan pekerjaan, sementara 5,96% mendukung pengembangan sektor pertanian.
Program pemberantasan korupsi dan kemudahan akses layanan kesehatan juga mencatat perhatian publik, masing-masing sebesar 3,47% dan 2,42%.
Pengaruh Politik Uang dalam Pilkada
Survei LS-VINUS juga mencatat bahwa hanya 9,06% responden yang mengaku terpengaruh oleh pemberian uang atau barang dalam menentukan pilihan mereka, sementara 82,07% menyatakan tidak terpengaruh.
Bagi responden yang mengaku terpengaruh, nominal bantuan yang diharapkan mayoritas berkisar antara Rp50.000 hingga Rp200.000.
Konsistensi Pilihan Masyarakat
Ketika ditanya tentang kemungkinan mengubah pilihan, 29,59% responden mengatakan akan mempertimbangkan untuk mengubah pilihan mereka dalam Pilbup Garut, dengan alasan utama jika terdapat kasus hukum atau dugaan korupsi yang melibatkan kandidat.
Di sisi lain, sebanyak 53,66% responden menyatakan bahwa mereka mantap dengan pilihannya.***
Penulis : Soni Tarsoni