WARTAGARUT.COM – Dalam upaya proaktif menghadapi tantangan musim kemarau dan potensi fenomena El Nino yang dapat berdampak pada pasokan air, Direktur Utama bersama Direktur Teknik PDAM Tirta Intan Garut melakukan monitoring langsung ke sumber mata air dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di wilayah Garut yang rawan kekeringan.
Langkah ini bertujuan untuk mengontrol kuantitas air secara intensif, memastikan pasokan yang memadai, serta meminimalisir dampak risiko yang mungkin timbul.
“Ketersediaan air yang cukup dan stabil adalah faktor kunci dalam menjaga kelangsungan hidup masyarakat dan ekosistem. Kami menyadari potensi krisis air yang dapat muncul selama musim kemarau, dan itulah mengapa kami berfokus pada langkah-langkah preventif.” tutur Direktur Utama PDAM Tirta intan Garut Dr H Aja Rowikarim melalui keterangan tertulis, Minggu 20 (20/8/2023).
H Aja Rowikarim mengungkapkan bahwa monitoring dilakukan di beberapa titik strategis, termasuk wilayah Garut Selatan seperti Pameungpeuk dan Cibalong, serta wilayah Garut Utara seperti Karangpawitan dan Cibatu.
Kedua wilayah ini, kata Ia, dikenal sebagai zona rawan kekeringan, yang sering kali menghadapi kesulitan pasokan air saat musim kemarau melanda.
“Kami memahami bahwa pengelolaan air tidak bisa dilakukan secara reaktif. Oleh karena itu, langkah-langkah pengawasan intensif seperti ini perlu diambil untuk menjaga ketersediaan air yang optimal,” kata H Aja Rowikarim, tentang pentingnya tindakan preventif dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan kebutuhan masyarakat.
Ia menegaskan bahwa dengan terus mengawasi kuantitas air di sumber mata air dan SPAM, diharapkan perusahaan ini dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi perubahan-perubahan tiba-tiba dalam pasokan air.
Hal ini juga termasuk penerapan kebijakan penghematan air dan distribusi yang lebih bijaksana jika situasi membutuhkannya.
“Kami berkomitmen untuk menjaga ketersediaan air bagi masyarakat, terutama di masa-masa sulit seperti musim kemarau. Tindakan kami saat ini adalah bagian dari tanggung jawab kami untuk keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Direktur Utama H Aja Rowikarim.
Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan fluktuasi cuaca yang semakin nyata, langkah-langkah seperti monitoring langsung ini menjadi bagian penting dalam menjaga ketahanan air dan meminimalkan dampak yang mungkin terjadi.***