WARTAGARUT.COM – Musim kemarau yang semakin melanda wilayah Garut menimbulkan kekhawatiran akan ketersediaan air bersih.
Namun, PDAM Tirta Intan Garut telah bersiap menghadapi tantangan ini dengan serangkaian langkah proaktif.
Direktur Utama PDAM Tirta Intan Garut, Dr. H. Aja Rowikarim, mengungkapkan keprihatinannya terkait dampak yang mungkin ditimbulkan oleh kekeringan ini.
“Sungai-sungai sudah mulai mengering, dan cadangan air di mata air kami juga diprediksi akan berkurang hingga akhir September,” kata Dr. H. Aja Rowikarim.
Kekeringan adalah masalah serius yang dapat memengaruhi pasokan air bersih bagi penduduk Garut. Untuk menghadapinya, PDAM Tirta Intan Garut bersiap-siap dengan merencanakan strategi yang efektif.
“Kami perlu bersiap dengan baik dan berpikir kreatif dalam menghadapi situasi ini. Salah satu hal yang harus kita lakukan adalah menghemat penggunaan air secara bijak. Sementara itu, kita juga harus bersatu dalam berdoa agar musim kemarau ini cepat berlalu,” tambahnya.
Selain mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam penghematan air, PDAM Tirta Intan Garut juga akan menggali sumber-sumber alternatif air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jika cadangan air semakin menipis.
Komitmen untuk menjaga pasokan air bersih selama musim kemarau adalah prioritas utama PDAM Tirta Intan Garut. Mereka berharap, dengan kerjasama semua pihak dan doa bersama, Garut dapat melewati musim kemarau ini dengan minimal dampak.
PDAM Tirta Intan Garut Bersiap Hadapi Musim Kemarau: Lakukan Langkah Proaktif dan Tanggap Darurat Kekeringan
Kasubag Humas dan Pemasaran PDAM Tirta Intan Garut, Ita Juwita, menjelaskan bahwa persiapan untuk menghadapi kemarau telah dilakukan dengan sangat serius.
“Kami melakukan pengecekan rutin pada sumber-sumber mata air dan area-area pelayanan yang berpotensi mengalami kekeringan administratif. Ini langkah awal yang penting,” kata Ita.
Selain pengecekan, kata Ita, PDAM Tirta Intan Garut juga telah menyiapkan tanggap darurat bencana kekeringan.
“Kami memiliki armada tangki yang siap untuk membantu wilayah-wilayah yang mungkin mengalami kekeringan. Air bersih adalah kebutuhan mendasar, dan kami berkomitmen untuk memastikan pasokan tetap tersedia,” tambahnya.
Ita Juwita mengungkapkan bahwa dampak utama dari musim kemarau adalah berkurangnya debit air.
Untuk mengatasi ini, PDAM Tirta Intan Garut telah mengambil langkah-langkah konkret dengan memanfaatkan idle capacity yang dapat dioptimalkan dalam produksi dan distribusi air.
“Ketika debit air di suatu wilayah berkurang, kami akan melakukan pergiliran aliran supaya pelayanan tetap berjalan lancar,” jelas Ita.
Saat ini, menurut Ita, untuk ketersediaan air bersih di PDAM Tirta Intan Garut masih dalam tahap aman, tetapi langkah-langkah proaktif telah diambil untuk menghadapi potensi kekeringan yang lebih parah.
Salah satu langkah tersebut adalah optimalisasi produksi air dengan menambah pipa ke bawah.
“Kami telah menambah 3 pipa untuk meningkatkan produksi air sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat,” ungkap Ita.
Ita Juwita juga mengajak masyarakat Garut untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan hemat menggunakan air.
“Yuk kita bareng bareng untuk menjaga kelestarian lingkungan agar airnya juga tetap terjaga dan juga untuk para pelanggan setia. Kami mohon untuk selalu hemat air, gunakan air dengan bijak,” tutupnya.
Dengan persiapan yang matang dan komitmen untuk melayani masyarakat dengan baik, PDAM Tirta Intan Garut siap menghadapi tantangan kemarau dan menjaga pasokan air bersih bagi warga Garut.***