PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Pemberdayaan Kader Posyandu dalam Pelatihan Antropometri di Wilayah Kerja Puskesmas Wanaraja Kabupaten Garut
Stunting pada masa anak-anak adalah indikator yang terbaik untuk mengukur kesejahteraan anak-anak dan merefleksikan secara akurat dari situasi kesenjangan sosial yang ada.
Balita stunting termasuk masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi.
Balita stunting di masa yang akan datang akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal.
Bahaya stunting telah menjadi fokus utama bermasalah gizi nasional di Indonesia, hal ini terlihat dari indikator SDG’s Indonesia yang menyebutkan target penurunan stunting sebesar 40%.
Hal ini telah menunjukan adanya komitmen nasional dari pemerintah terhadap permasalahan stunting, dan menjadi fondasi awal dari pengembangan kampanye maupun program-program selanjutnya.
Berdasarkan gambaran tersebut, terlihat adanya berbagai dukungan terkait penurunan stunting. Dukungan komitmen, kebijakan yang selaras hingga proses pemantauan dan evaluasi yang terus-menerus dapat menjadi sistem yang membantu berjalannya program stunting dengan baik.
Pada langkah kuratif dilakukan upaya penanggulangan kepada para penderita stunting, guna meminimalisir dampak berkepanjangan dari stunting melalui pengembangan pola asuh.
Upaya penurunan angka stunting dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan gizi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung dari stunting dan pendekatan gizi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung.
Kedua pendekatan tersebut jika dilakukan secara bersamaan merupakan upaya penurunan angka stunting yang terintegrasi.
Kader Cerdik, Balita Sehat: Pemberdayaan Kader Posyandu melalui Pelatihan Antropometri Wanaraja, Garut (07/09) Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap satu bulan sekali.
Demi meningkatkan keterampilan pada kader posyandu dalam hal pengukuran antropometri pada balita di desa Wanajaya, tim pengabdian kepada masyarakat memberikan pelatihan Antropometri Pada Balita yang diikuti oleh para kader posyandu balita.
Kegiatan tersebut mendapat antusiasme yang besar dari para kader. Pengabdian tersebut dilakukan oleh dosen STIKes Karsa Husada Garut yang dilaksanakan pada hari Kamis, 7 September 2023 yang bertempat di Balai Desa Wanajaya, Wanaraja.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan setelah dilakukan pelatihan, kader posyandu diharapkan lebih terampil dalam melakukan pengukuran antropometri dan menambah pengetahuan mereka dalam melaksanakan tugasnya sebagai kader posyandu.
Kegiatan tersebut diawali dengan mengisi pretest selanjutnya pemaparan materi terlebih dahulu mengenai pentingnya pengukuran antropometri, kemudian
bagaimana cara pengukuran antropometri yang benar pada balita. Setelah selesai pemaparan materi dilanjutkan dengan kegiatan simulasi untuk pengukuran antropometri dan diakhiri dengan mengisi post test.
Kader posyandu sangat antusias dan memiliki keinginan untuk dapat belajar yang tinggi. Sehingga setelah kegiatan pelatihan ini, diharapkan kader dapat menerapkannya dalam pelaksanaan posyandu.
Tim Pengabdian Masyarakat STIKes Karsa Husada Garut memberikan pelatihan mengenai cara pengukuran antropometri pada kader di wilayah Puskesmas Wanaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Kegiatan itu diselenggarakan di balai desa Wanajaya yang dihadiri oleh tenaga kesehatan Puskesmas Wanaraja dan ibu kader balita sebanyak 27 orang dan Desa Wanajaya, pada 7 September 2023.
Tim itu terdiri dari H. Engkus Kusnadi, S.Kep., M.Kes, H. Aceng Ali Awaludin, S.Kep., Ns., M.H.Kes, Sri Yekti Widadi dan Andika Lungguh Perceka. Tim ini juga dibantu mahasiswa S1 Keperawatan yaitu Nola Isdiarti Aida dan mahasiswa D3 Kebidanan Wida Ningsih. Kemudian editor video dibantu oleh Salma.
Salah satu permasalahan yang terjadi selama kegiatan posyandu yaitu kesalahan terkait proses pengukuran tinggi badan dan berat badan oleh kader kesehatan. Adanya data yang bermasalah terkait dengan tinggi badan balita yaitu
ditemukannya kenaikan yang tidak wajar atau terlalu ekstrim selama beberapa bulan dan terdapat tinggi balita yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
Pelatihan itu diharapkan bisa menjadi refreshing dan langkah awal untuk memperbaiki kesalahan pengukuran antropometri pada bayi dan balita dalam kegiatan posyandu mendatang dan angka stunting bisa menurun.
Kedatangan tim pengabdian masyarakat disambut hangat oleh masyarakat yang siap mengikuti pelatihan pengukuran antropometri.
“Terima kasih telah memilih Puskesmas Wanaraja dan desa Wanajaya untuk menerima materi mengenai pengukuran antropometri pada anak,” ucap Kepala Desa Wanajaya dalam kalimat pembukanya.
“Harapannya semoga dengan adanya pelatihan ini bisa mengurangi kesalahan pada pengukuran antropometri pada anak di kegiatan posyandu berikutnya,” sambungnya.(ads)