WARTAGARUT.COM – Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, meninjau langsung rumah-rumah warga yang terdampak gempa bumi berkekuatan Magnitudo (M) 4.9 yang mengguncang Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, pada Rabu, 18 September 2024. Beberapa rumah dilaporkan mengalami kerusakan berat hingga tidak layak huni.
Dalam kunjungannya, Barnas menegaskan bahwa penanganan bencana harus dilakukan dengan cepat, tepat, dan tuntas demi memastikan keselamatan warga yang terdampak. Menurutnya, beberapa rumah sudah tidak aman untuk ditempati, sehingga fase tanggap darurat harus segera diprioritaskan.
“Masyarakat harus aman terlebih dahulu, jangan sampai ada yang tinggal di rumah-rumah yang rawan dan rusak,” ujar Barnas. Ia menekankan bahwa pihaknya bersama dengan TNI, Polri, dan masyarakat akan segera mengambil tindakan untuk menangani situasi tersebut.
Sebagai langkah awal dalam masa tanggap darurat, Barnas menginstruksikan agar selama 14 hari ke depan segera didirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan warga terdampak. Selain itu, ia juga mengimbau agar pemerintah daerah segera membangun shelter sementara bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.
“Distribusi bantuan harus terkoordinasi dengan baik, dan bantuan yang dibutuhkan, seperti air minum dan bahan pangan dasar, harus segera disalurkan,” tambahnya.
Barnas juga menegaskan bahwa seluruh langkah penanganan bencana harus sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.
“Saya ingin setiap bantuan terdistribusi dengan jelas dan tepat, sehingga tidak ada yang terabaikan,” tegasnya.
Terkait perbaikan rumah yang rusak, pemerintah akan melakukan asesmen untuk menentukan besaran bantuan yang akan diberikan. Barnas menyatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah pusat dan provinsi untuk memastikan penanganan bencana berjalan secara terkoordinasi, tepat, dan akurat.
“Semua pihak, baik dari pusat, provinsi, maupun kabupaten, harus berkolaborasi agar penanganan ini jelas, tepat, dan tidak terjadi kesalahan koordinasi,” kata Barnas.
Barnas juga menjelaskan bahwa kerusakan pada rumah warga banyak disebabkan oleh lokasinya yang dekat dengan episentrum gempa. Ia berharap penanganan terhadap para penyintas bencana ini bisa dilakukan dengan cepat untuk mencegah dampak yang lebih luas.
“Kita semua harus bahu-membahu agar permasalahan yang dihadapi segera terselesaikan,” tandasnya.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, enam kecamatan terdampak gempa., yaitu :
- Kecamatan Pasirwangi :
– Korban Luka : 5
– Rumah : 1.075
– Fasilitas Pendidikan : 14
– Fasilitas Ibadah : 16
- Cisurupan :
– Rumah : 7
– Fasilitas Pendidikan : 1
– Fasilitas Ibadah : 1
- Sukaresmi :
– Rumah : 2
– Fasilitas Pendidikan : 1
- Samarang :
– Rumah : 16
- Tarogong Kaler :
– Rumah : 1
- Cibiuk :
– Rumah : 1
Penulis : Soni Tarsoni