WARTAGARUT.COM – Rektor Universitas Garut (UNIGA) Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng., IPU, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh mahasiswa yang telah berjuang untuk menghadiri acara wisuda, meskipun dengan berbagai kondisi dan keterbatasan.
Salah satu kisah inspiratif datang dari Melani Nur Azizah, wisudawati dari Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan, UNIGA yang mengalami kecelakaan tunggal pada malam sebelum acara wisuda.
“Kami sangat mengapresiasi semangat Melani yang tetap hadir meskipun mengalami kecelakaan. Saya pribadi menghampiri, melantik, dan menyerahkan piagam ijazahnya secara langsung. Ini adalah bentuk penghargaan atas kegigihan dan tekad kuatnya,” ujar Dr. Abdusy Syakur Amin dalam acara Wisuda Universitas Garut Angkatan ke-XXXIX Gelombang II Tahun Akademik 2023/2024 di Halaman UNIGA pada, Selasa, 21 Mei 2024.
Selain Melani, kata beliau, ada juga seorang wisudawan yang tidak dapat hadir karena sedang dirawat di rumah sakit.
Ibunya datang menggantikan untuk menerima pelantikan wisuda.
“Harapan saya, ini bisa menjadi motivasi bagi yang lain. Bahwa ketika ada musibah, itu tidak berarti kita harus mundur dan menyerah. Kita harus terus berjalan sesuai kemampuan kita,” tambah Rektor UNIGA Abdusy Syakur Amin.
Dr. Abdusy Syakur Amin berharap kisah-kisah inspiratif ini dapat memotivasi seluruh civitas akademika dan masyarakat.
“Jangan pernah mengeluh, jangan pernah berhenti. Ayo jalan terus. Kami akan selalu mendukung,” tegasnya.
Abdusy Syakur menegaskan bahwa Universitas Garut, melalui wisuda ini, tidak hanya menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan tetapi juga dalam memberikan dukungan penuh kepada mahasiswanya untuk terus berjuang dan mencapai prestasi meskipun dalam kondisi sulit.
Semangat juang para mahasiswa ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Garut dan sekitarnya.
Sementara Ibunda Melani, Hj. Yati mengungkapkan bahwa Melani Nur Azizah mengalami kecelakaan pada Senin malam, 20 Mei 2024, sekitar pukul 20.00 WIB di Jalan Cibodas akibat jalan berlubang yang menyebabkan dirinya jatuh dari motor.
Ia mengatakan bahwa meskipun mengalami cedera, Melani tetap berkeinginan kuat untuk hadir di acara wisuda.
“Melani sangat kekeh ingin hadir di acara wisuda. Setelah sempat dilakukan perawatan, dia tetap memutuskan untuk datang. Kami sebagai orang tua sangat bangga dengan tekad dan semangatnya,” kata Hj. Yati.
Penulis : Soni Tarsoni