WARTAGARUT.COM – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) bersama Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut menggelar acara yang bertujuan untuk meningkatkan indeks literasi masyarakat di Kabupaten Garut.
Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam mengembangkan budaya literasi yang dihadiri oleh berbagai pihak penting.
Acara ini dihadiri oleh Dr. H. Nizar Alam Hamdani, SE., M.M., M.T., M.Si., M.Kom, Rektor Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut, serta Dra. Mariana Ginting, Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional RI.
Turut serta juga H. Ferdiansyah, SE., MM, Anggota DPR RI Komisi X, Drs. Denny Kurniadi, M.Hum, Pustakawan Ahli Utama Perpustakaan Nasional, dan Drs. H. Totong, M.Si, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Garut.
Selain itu, hadir pula Dr. Hj. Lina Siti Nurwahidah, M.Pd, Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Sekolah Pascasarjana serta Dekan Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial Bahasa dan Sastra IPI Garut.
Kegiatan ini diikuti oleh 400 peserta, terdiri dari 150 peserta masyarakat umum dan 250 mahasiswa IPI Garut.
Acara berlangsung di Auditorium Rektorat IPI Garut pada Jumat, 29 September 2023.
Rektor IPI Garut, Dr. H. Nizar Alam Hamdani, SE..M.M., M.T., M.Si., M.Kom dalam sambutannya, menyampaikan pentingnya budaya literasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
H. Nizar Alam Hamdani menekankan bahwa budaya literasi mencakup kesadaran membaca, menulis, dan mencari informasi, dan memiliki dampak besar terhadap kualitas hidup masyarakat.
“Budaya literasi itu digambarkan dengan tingkat kesadaran masyarakat akan membaca, menulis, dan tingkat kesadaran masyarakat untuk memperoleh sebuah informasi,”tutur H. Nizar Alam Hamdani
Namun, ia juga mengingatkan tentang tantangan literasi di Indonesia. berdasarkan Data dari Programme for International Student Assessment (PISA) menunjukkan bahwa tingkat literasi Indonesia masih berada di peringkat 62 dari 70 negara yang disurvei.
“Ini (dari data PISA) menjelaskan bahwa kondisi literasi di Indonesia sedang tidak baik -baik saja,”ujar H. Nizar Alam Hamdani.
Selain itu, kata H. Nizar Alam Hamdani, berdasarkan dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) bahwa daya serap literasi di Indonesia hanya mencapai 62 persen,.
“Masih jauh dibawah rata-rata negara-negara Asia sekitar 70 persen, bahkan Korea Selatan yang telah mencapai 92 persen,”ungkapnya.
H. Nizar Alam Hamdani juga menyampaikan data dari Kementerian Informasi dan Komunikasi dengan menggunakan 4 indikator yaitu digital skill, digital etik, digital culture, dan juga digital safety. Hasilnya tercatat bahwa indeks literasi digital Indonesia masih di bawah harapan, dengan skor rata-rata 3,54 dari skala 1 hingga 5.
.Rektor IPI Garut ini mengungkapkan bahwa untuk mengatasi tantangan ini, beberapa faktor perlu diperhatikan, termasuk akses terhadap bacaan berkualitas, minat baca yang rendah, dan peran keluarga dan sekolah dalam mempromosikan budaya literasi.
“Masalah infrastruktur kita, terutama karena lokasinya yang sangat tersebar. Bahkan di Garut, dari 42 kecamatan, jarak antara satu lokasi dengan yang lainnya sangat jauh. Akibatnya, akses ke internet dan infrastruktur jaringan internet masih belum memadai.”ujarnya.
Dalam konteks ini, Dr. H. Nizar Alam Hamdani berharap bahwa acara ini, yang diinisiasi oleh H. Ferdiansyah dan Perpustakaan Nasional RI, akan memberikan solusi bagi perkembangan budaya literasi.
Pemanfaatan perpustakaan digital dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan literasi di Kabupaten Garut.
“Semoga dengan berbagai upaya ini, budaya literasi akan semakin mengakar di masyarakat Garut dan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat,”pungkasnya.(Soni)***