WARTAGARUT.COM – Hari Batik Nasional tahun 2023 diperingati dengan semangat dan kebanggaan oleh masyarakat Indonesia.
Batik, sebagai warisan budaya leluhur bagi bangsa Indonesia, menjadi salah satu simbol yang harus dijunjung tinggi dan dilestarikan.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut, Dr. H. Saepulloh, S.Ag, M.Pd.I., mengungkapkan bahwa batik bukan sekadar kain bergambar, tetapi juga sebuah busana istimewa yang menjadi identitas masyarakat Indonesia.
“Batik bukan sekadar pakaian, tetapi juga merupakan salah satu identitas budaya yang khas bagi masyarakat Indonesia. Batik adalah cerminan dari keseragaman dalam keberagaman.”ungkap Kepala Kantor Kemenag Garut H. Saepulloh.
H. Saepulloh mengatakan bahwa berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 33 tahun 2009 telah secara resmi mengukuhkan batik sebagai simbol budaya Indonesia yang perlu dilestarikan.
Ia menjelaskan bahwa dalam budaya Sunda, batik sering disebut sebagai “basajan,” yang berarti busana sederhana yang digunakan dalam keseharian.
“Batik, dengan beragam pola, corak, dan makna yang terkandung di dalamnya, mencerminkan filosofi, sejarah, dan jati diri bangsa,”ujarnya.
Melalui berbagai motif dan pola, batik menceritakan kisah-kisah dari berbagai sudut nusantara, mencerminkan keberagaman budaya dan keindahan alam Indonesia.
“Mari bersama-sama menjaga, mengenali, dan menghargai kekayaan budaya Nusantara ini. Semoga keindahan dan makna batik terus menginspirasi persatuan dan kesatuan di seluruh Indonesia,”pungkasnya.(Soni)***