WARTAGARUT.COM – Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat Dapil Garut, H. Enjang Tedi, menghadiri acara Musyawarah Daerah (Musyda) ‘Aisyiyah Garut ke-14 dengan mengusung tema “Perempuan Garut Berkemajuan, Mencerahkan Keadaban Bangsa” yang dilaksanakan di Aula Hotel Candra Kirana, Jalan Raya Cipanas, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Kamis (1/6/2023).
Enjang Tedi menuturkan, Aisyiyah, organisasi gerakan perempuan yang berperan penting dalam mewujudkan kehidupan perempuan yang berkemajuan, menjadi sorotan dalam upaya menghapus hambatan dan diskriminasi struktural serta kultural yang dihadapi oleh perempuan.
“Perempuan yang mampu mengaktualisasikan keimanan, ketakwaannya kepada Allah swt, serta pengamalan amal salehnya dalam melaksanakan tugas kekhalifahannya secara leluasa, baik di ruang domestik maupun publik,” ungkapnya saat mengisi pendidikan politik perempuan dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat Garut pada Pemilu 2024.
Ia menerangkan, Dalam visi Islam Berkemajuan, Gerakan Pencerahan, dan Perempuan Berkemajuan, ‘Aisyiyah telah merumuskan tujuh strategi yang menjadi landasan perjuangan organisasi ini.
Strategi tersebut mencakup pengembangan gerakan keilmuan, penguatan keluarga sakinah, reaktualisasi usaha praksis, peran keumatan dan kemanusiaan, peran kebangsaan, posisi organisasi dan ideologisasi, serta dinamisasi kepemimpinan.
“Perbedaan kodrati yang dimiliki perempuan seperti kemampuan melahirkan dan menyusui tidak seharusnya menjadi penghalang dalam mewujudkan kesetaraan,”ujar Wakil Ketua DPW PAN Jawa Barat.
H Enjang Tedi menilai, Secara umum Islam di Indonesia secara umum sudah memandang bahwa laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan maju, baik di ruang domestik maupun publik.
Namun, masih terdapat sebagian masyarakat dan tokoh agama yang memandang perempuan secara bias gender dalam hal peran publik.
“Aisyiyah hadir untuk membantu perempuan agar mampu mencapai kehidupan yang berkemajuan tanpa terhalang oleh batasan-batasan tersebut,”katanya.
Dalam model praksisnya, menurut Enjang Tedi, Aisyiyah membutuhkan dukungan yang kuat.
Hal ini mencakup pendayagunaan potensi organisasi, dukungan dari amal usaha ‘Aisyiyah-Muhammadiyah, kepemimpinan yang kolektif, proaktif, dan terorganisir, serta komitmen dan kesungguhan dari seluruh pimpinan, kader, dan anggota.
Ia menyebutkan, Implementasi Risalah Perempuan Berkemajuan, dokumen penting Aisyiyah, menetapkan 10 komitmen bagi perempuan berkemajuan.
“10 komitmen itu mencakup penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pelestarian lingkungan, penguatan keluarga sakinah, pemberdayaan masyarakat, filantropi berkemajuan, peran sebagai aktor perdamaian, partisipasi publik, kemandirian ekonomi, peran kebangsaan, dan peran kemanusiaan universal,”pungkasnya
Oleh karena itu, kata H Enjang Tedi, Musyda Aisyiyah ini, harus menjadi solusi bagi permasalahan kaum perempuan, serta terlibat aktif dalam program-program pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Sinergi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah Kabupaten Garut menjadi hal yang sangat penting dalam mencapai tujuan ini.
“Aisyiyah Garut harus terlibat aktif dalam program-program pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan kaum perempuan dengan bersinergi dan berkolaborasi bersama pemerintah daerah Kabupaten Garut,” tegas H. Enjang Tedi.
Dengan semangat yang lebih kuat dan pandangan yang inklusif, Aisyiyah siap menjadi garda terdepan dalam memajukan perempuan Garut menuju kehidupan yang lebih maju dan sejahtera.***