WARGAGARUT.COM – Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Garut, Ir. Haeruman, MP, menjelaskan latar belakang dan manfaat dari program pompanisasi yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, terutama dalam menghadapi perubahan iklim dan tantangan ketersediaan air.
Program ini merupakan inisiatif Kementerian Pertanian yang bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat dalam upaya memperbaiki sistem irigasi di wilayah pertanian.
“Irigasi perpompaan ini merupakan respons dari perubahan iklim, seperti fenomena El Niño, yang menyebabkan musim kemarau berkepanjangan dan menghambat produksi pangan,” ungkap Haeruman dalam wawancara dengan Warta Garut di Kantor Dinas Pertanian kabupaten Garut pada Jum’at, 20 September 2014.
Kadis Pertanian Garut mengungkapkan bahwa Di Garut, terdapat sekitar 42 ribu hektare sawah, dan sebanyak 10 ribu hektare di antaranya hanya bisa ditanami sekali setahun (IP 100) akibat kekurangan air.
Dengan adanya pompanisasi, diharapkan indeks pertanaman (IP) bisa meningkat menjadi IP 300, yang memungkinkan petani menanam tiga kali setahun.
Pompanisasi ini dilakukan dengan menyedot air dari sungai untuk mengairi sawah-sawah yang sebelumnya kesulitan air.
Hingga saat ini, kata sebanyak 472 unit pompa telah disalurkan di 42 kecamatan di Garut, dengan 175 unit dikelola oleh Brigade Kodim dan sekitar 83 unit dikelola oleh Dinas Pertanian.
“Sisanya diserahkan sebagai hibah kepada kelompok tani yang memerlukan pompa untuk mengairi sawah mereka,”ujarnya
Selain itu, kata Haeruman Dinas Pertanian Garut juga mulai menerapkan program rumah burung hantu (Rubuha) sebagai langkah alami dalam mengendalikan hama tikus yang kerap merusak tanaman padi.
“Burung hantu adalah musuh alami tikus. Untuk itu, kami membangun rumah burung hantu agar mereka bisa tinggal di sekitar sawah dan membantu mengatasi serangan hama tikus,” jelas Haeruman.
Hingga kini, sudah terpasang sekitar 280 rumah burung hantu di berbagai kecamatan, dengan target membangun 1.000 rumah di seluruh Garut.
“Kita berharap langkah ini tidak hanya meningkatkan produksi pertanian, tetapi juga mengurangi kerugian petani akibat serangan hama tikus,”pungkasnya.
Melalui kombinasi program pompanisasi dan rumah burung hantu, Dinas Pertanian Garut berharap dapat mencapai peningkatan produktivitas pertanian secara signifikan, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan para petani.***
Penulis : Soni Tarsoni