WARTAGARUT.COM – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut menyelenggarakan seleksi tahap pertama Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dan PPIH Kloter 1446 H/2025 M, di Aula STAPI Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, pada Kamis, 21 November 2024.
Kegiatan dibuka secara daring oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Drs. H. Ajam Mustajam, M.Si., serentak dengan wilayah lain di Jawa Barat.
Kepala Kantor Kemenag Garut, Dr. H. Saepulloh, S.Ag., M.Pd.I., mengungkapkan apresiasinya terhadap proses seleksi yang berlangsung ketat.
“Hari ini menjadi hari bersejarah bagi 122 peserta yang lolos dari total 607 pendaftar. Mudah-mudahan mereka mampu menelaah soal dengan baik sehingga hasilnya sesuai harapan,” ujarnya.
Menurut H. Saepulloh, kuota PPIH di Jawa Barat sangat terbatas, hanya tujuh orang. Sementara, Kabupaten Garut mengirimkan 35 peserta untuk bersaing di tahap ini. “Kuota untuk Garut biasanya terdiri dari empat ketua kloter dan tiga pembimbing haji,” tambahnya.
Ia menerangkan bahwa Peserta yang lolos seleksi tahap pertama akan melanjutkan ke tahap kedua di tingkat Provinsi Jawa Barat.
“Seleksi Tahap kedua meliputi tes berbasis komputer (CAT) dan wawancara mendalam terkait pemahaman NKRI, moderasi beragama, toleransi, hingga manasik haji,”tuturnya..
Kepala Kemenag Garut, H. Saepulloh berharap seluruh peserta menjalani seleksi dengan integritas.
“Semoga mereka yang lolos adalah hasil kerja keras mereka sendiri tanpa intervensi pihak mana pun, dan dapat menjalankan tugasnya dengan baik,” ujarnya.
Kepala Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Garut, H. Indra Azwar Mawardi, S.H.I., menambahkan bahwa Pengumuman peserta yang lolos ke tahap berikutnya akan dilakukan pada 22 November 2024.
“Untuk seleksi CAT dan wawancara tahap kedua tingkat Provinsi dijadwalkan pada 5 Desember 2024, sementara hasil akhir akan diumumkan pada 6 Desember 2024,”katanya.
H. Indra menekankan pentingnya keterbukaan dalam proses seleksi. menurut Ia, Computer Assisted Test atau CAT , tes berbasis komputer yang transparan.
“Nilai akan langsung keluar setelah tes selesai, sehingga peserta dapat mengetahui hasilnya secara real-time,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa Peserta seleksi meliputi ASN Kemenag, ASN Dinas Kesehatan, pengurus organisasi masyarakat (ormas) Islam, dan rekomendasi dari pondok pesantren.
“Hanya mereka yang memenuhi syarat yang bisa mengikuti seleksi ini,” tambah Indra.
Indra juga menjelaskan bahwa perubahan kapasitas pesawat haji akan memengaruhi jumlah petugas yang dibutuhkan.
“Jika kapasitas pesawat berubah dari 420 menjadi 370 atau 340, maka jumlah petugas juga bisa bertambah. Kami masih menunggu keputusan resmi dari provinsi,” ungkapnya.***
Penulis : Soni Tarsoni