WARTAGARUT.COM – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Panawuan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, menggelar puncak resepsi Milad Muhammadiyah yang ke-112 dengan penuh semarak Pada Rabu, 25 Desember 2024..
Acara tersebut menjadi bagian dari rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan sejak 18 November 2024, dan tetap berlangsung hingga akhir Desember.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Garut, Dr. Agus Rahmat Nugraha, M.Ag., menyampaikan rasa syukur atas pelaksanaan kegiatan yang berjalan sukses dan melibatkan warga Muhammadiyah serta masyarakat umum.
“Alhamdulillah, satu bulan setelah acara Milad yang kami laksanakan pada 18 November, kegiatan-kegiatan dalam rangka Milad 112 Muhammadiyah terus berlanjut. Tidak hanya di Panawuan, beberapa PCM lain seperti di Cilawu, Sukawening, dan Cisewu juga turut menyelenggarakan rangkaian acara yang sama,” ujar Dr. Agus Rahmat Nugraha dalam sambutannya.
Dalam merayakan Milad Muhammadiyah, kata Ia, kegiatan yang diadakan di Panawuan mencakup berbagai aspek, seperti pendidikan, syiar agama, kesehatan, serta lomba-lomba yang melibatkan partisipasi warga masyarakat.
“Ini adalah langkah positif dalam mempererat ukhuwah Islamiah dan ukhuwah basyariyah,” tambahnya.
Salah satu perhatian penting dalam perayaan Milad Muhammadiyah kali ini adalah pembangunan gedung dakwah di PCM Panawuan yang mulai dibangun saat Milad ke 112 Muhammadiyah.
Ketua PDM Garut berharap nantinya Gedung ini, menjadi pusat kegiatan dakwah, pendidikan, dan komunikasi antara berbagai ortom serta UPP (Unit pembantu pimpinan) Muhammadiyah, sudah mulai dibangun dengan pengecoran yang dimulai sekitar seminggu yang lalu.
Dr. Agus menyatakan bahwa keberadaan gedung dakwah ini memberikan efek positif bagi beberapa PCM di Kabupaten Garut, yang kini semakin menyadari pentingnya memiliki fasilitas bersama yang representatif.
“Kami berharap dengan adanya gedung dakwah, komunikasi antar komponen Muhammadiyah akan lebih lancar, dan tentunya ini juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas untuk kegiatan yang bermanfaat bagi semua,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa selain bagi kalangan internal, gedung dakwah ini terbuka untuk digunakan oleh berbagai kalangan dan umat agama lain, sebagai upaya mempererat hubungan sosial dan kemanusiaan.***
Penulis : Soni Tarsoni