WARTAGARUT.COM – Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Institut Teknologi Garut (ITG) tahun 2024 resmi dimulai dengan tema “Penerapan Teknologi dan Inovasi untuk Pembangunan Berkelanjutan di Kecamatan Cilawu”.
Kegiatan ini berlangsung selama bulan Juli hingga Agustus 2024 dan diawali dengan acara lepas sambut oleh Rektor ITG, Prof. Dr. Hilmi Aulawi, dan Ketua Yayasan Al Musaddadiyah Garut, Dr. Abdusy Syakur Amin. Acara tersebut diterima langsung oleh Camat Cilawu, Anas Maulana Malik, M.Si., di kantor Kecamatan Cilawu.
Dalam sambutannya, Rektor Institut Teknologi Garut (ITG), Prof. Hilmi Aulawi menekankan pentingnya mahasiswa ITG untuk mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari di kampus ke dalam kehidupan masyarakat.
“Penerapan ilmu di lapangan merupakan bagian integral dari pendidikan tinggi, yang dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ungkapnya melalui rilis kepada Warta Garut pada Kamis, 15 Agustus 2024..
. Pernyataan ini sejalan dengan visi misi Yayasan Al Musaddadiyah Garut, yaitu “Ilmu Amaliah, Amal Ilmiah,” yang juga disampaikan oleh Dr. Abdusy Syakur Amin.
“Ilmu yang diamalkan akan memberi manfaat besar, dan beramal harus berdasarkan ilmu agar tidak sia-sia,” tambahnya.
Kelompok 9 KKN Tematik ITG melaksanakan kegiatan mereka di Desa Sukamurni, salah satu dari 18 desa di Kecamatan Cilawu.
Kepala Desa Sukamurni, H. Ajat Sudrajat, menyambut dengan hangat kehadiran para mahasiswa.
Ia menyampaikan harapan besar agar para mahasiswa dapat berpartisipasi aktif, terutama dalam mendorong digitalisasi dan inovasi bagi para pelaku UMKM di desa tersebut.
Desa Sukamurni memiliki lebih dari 160 pelaku UMKM yang bergerak di berbagai bidang usaha, termasuk produksi susu murni, pengolahan produk susu, kuliner, kopi arabika, serta usaha komputer dan pertanian.
Sebagai salah satu program kerja utama, Kelompok 9 KKN Tematik ITG mengadakan “Workshop Digital Marketing” dengan tema “Meningkatkan Daya Saing UMKM di Era Digital”.
Workshop ini menyasar para pelaku UMKM lokal, dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing produk mereka di pasar yang lebih luas.
Anung Andi Hidayatullah, M.T., dosen ITG, menjadi narasumber dalam acara tersebut. “Di era kekinian, daya saing pasar perlu ditunjang dengan digital marketing. Inovasi dalam meningkatkan nilai tambah produk lokal sangat penting agar dapat bersaing secara global,” jelas Anung.
Lebih lanjut, Anung menjelaskan pentingnya memahami target pasar yang dituju dalam pemasaran digital.
“Kesalahan terbesar mayoritas UMKM di Indonesia adalah berusaha menargetkan semua orang, padahal tidak mungkin satu produk cocok untuk semua orang. Penting untuk mengetahui siapa yang dituju, agar teknik pemasaran, kemasan, dan konten dapat disesuaikan,” tambahnya.
Workshop ini tidak hanya berbentuk seminar, tetapi juga melibatkan pendampingan langsung oleh mahasiswa KKN kepada para pelaku UMKM.
Mereka berkunjung ke tiap pelaku usaha untuk berdiskusi dan melakukan inovasi, seperti perbaikan kualitas kemasan produk, pembuatan sertifikat halal, hingga pembuatan konten pemasaran untuk media sosial dan marketplace.
Dzulkifli, perwakilan mahasiswa KKN kelompok 9 ITG, mengajak para pelaku UMKM untuk lebih adaptif terhadap teknologi digital.
“Kemampuan untuk memasarkan produk secara online sangat penting di era digital ini, agar kita dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan nilai tambah dari usaha,” ujarnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para pelaku UMKM di Desa Sukamurni dapat membuka wawasan, mulai berinovasi, dan merambah pasar yang lebih luas melalui pemasaran digital.
Penggunaan teknologi digital bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan yang harus diadaptasi oleh para pelaku usaha untuk tetap kompetitif di masa depan.
Sukses untuk KKN Tematik ITG dan semoga Desa Sukamurni semakin makmur dengan inovasi dan teknologi yang diterapkan.***
Penulis : Soni Tarsoni