WARTAGARUT.COM – Muhammadiyah Cabang Panawuan melaksanakan Musyawarah Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah periode 2022-2027.
Kegiatan yang bertema “Memajukan Panawuan Mencerahkan Semesta” ini berlangsung di Gedung Madrasah Muhammadiyah Panawuan, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut pada Sabtu, 29 Juli 2023.
Dalam kesempatan tersebut, Drs. H. Nanang, SH, M.Pd selaku Wakil Ketua PDM Garut menyampaikan kesan dan tanggapannya atas pergerakan luar biasa yang terjadi di Panawuan.
Dia menyatakan bahwa Panawuan telah menjadi tempat berkembangnya kader-kader terbaik Muhammadiyah yang harus menjadi semangat dalam berorganisasi.
“Saya sangat bangga melihat perkembangan kegiatan Muhammadiyah di Panawuan ini cukup mencerahkan,” ujar Drs. H. Nanang.
Dalam musyawarah tersebut, jDrs. H. Nanang dibahas isu penting yang diangkat dari muktamar ke-48 Muhammadiyah di Solo.
Isu antara lain yang menjadi perhatian adalah terkait dengan regimentasi paham agama.
Menurut H Nanang, Muhammadiyah ingin agar dalam bernegara, tidak ada dominasi paham agama tertentu dalam pengambilan keputusan pemerintah. Semua keputusan haruslah dipertimbangkan bersama secara inklusif.
“Kita ingin di negeri ini tidak ada regimentasi paham agama. Keputusan-keputusan pemerintah tidak hanya didominasi oleh paham-paham tertentu saja, karena itu adalah milik bersama,” jelas Drs. H. Nanang.
“Alhamdulillah, kita diakomodir pada saat perbedaan dalam menentukan idul fitri dan idul adha. bahkan liburnya pun asalnya satu hari Jadi dua hari,”tambahnya.
Hal ini menurut Ia, menunjukkan bahwa tidak ada regimentasi paham agama di negeri kita ini.
Selain itu, Muhammadiyah juga membahas isu tentang membangun kesalehan digital.
Dalam era milenial dan generasi Z, teknologi digital mendominasi kehidupan, terutama di kalangan pemuda.
Oleh karena itu, Pihaknya menekankan pentingnya agar anak-anak muda dapat maju dalam bidang teknologi namun tetap menjaga kesalehan dan nilai-nilai karakter bangsa, sesuai dengan ajaran Muhammadiyah.
“Salah satu isu yang dikembangkan hari ini adalah bagaimana anak-anak kita dapat maju dalam bidang teknologi, namun tetap menjaga kesalehan dan nilai-nilai karakter bangsa, khususnya sesuai dengan ajaran Muhammadiyah,” ujar Drs. H. Nanang.
Drs. H. Nanang. juga mengapresiasi terobosan yang dilakukan Muhammadiyah Cabang Panawuan juga mengapresiasi penggunaan teknologi digital dalam pemilihan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah panawuan.
“Untuk pertama kalinya, pemilihan pembinaan cabang dan aisyah tersebut menggunakan e-voting atau pemungutan suara elektronik, yang merupakan karya dari anak-anak muda SMK Muhammadiyah Panawuan,”tuturnya.
Ia menegaskan bahwa itu membuktikan kiprah bahwa mereka sangat berguna untuk hal hal yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Berbagai isu penting dan langkah maju dalam menggunakan teknologi di Muhammadiyah Cabang Panawuan menunjukkan komitmen dan semangat organisasi dalam terus berkembang dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Sementara Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Panawuan, Bambang Tarya Nugraha, SPd, mengungkapkan makna dari sinergi antara Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam musyawarah ini.
Ia menyatakan bahwa Muhammadiyah memiliki ciri khusus dalam gerakannya, yaitu sebagai gerakan Islam, gerakan dakwah (Amar Ma’ruf Nahi Munkar), dan gerakan tajdid (pembaharuan).
“Dengan kebersamaan ini, mudah -mudahan dapat menghasilkan ketetapan atau keputusan -keputusan musyawarah yang menjadi amanah yang dapat dijalankan atau realisasikan untuk produksi 2022 -2027,”tutur Bambang Tarya Nugraha.
“Dengan sinergi ini, kita memiliki kesarjanaan yang kuat, semangat, dan jiwa ideologis Muhammadiyah,”tambahnya.
Bambang Tarya Nugraha mengungkapkan bahwa Muhammadiyah juga mengembangkan pandangan Islam yang progresif, yang merupakan upaya untuk menggali dan mengaktualisasikan kembali pemikiran-pemikiran Islam sebagai landasan yang diusung dan dipraktikkan oleh pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, dan generasi-generasi awal gerakan tersebut.
Selain itu, Ia juga mengingatkan tentang pesan penting dari pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, yang mengajak semua pihak untuk berjuang dan tidak lelah dalam membina kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
“Jadilah manusia yang maju dan jangan lelah untuk berjuang di Muhammadiyah. Seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa Sallam, orang yang bersentuhan dengan KH Ahmad Dahlan tidak ragu untuk memajukan persyarikatan ini dan menerapkan ajarannya dalam kehidupan masyarakat dan bangsa,” tambah Bambang Tarya Nugraha.
Pihaknya berharap Musycab ini dapat menghasilkan ketetapan program kerja sebagai amanah untuk mengembangkan Muhammadiyah yang progresif.
“Semoga musyawarah ini dapat menghasilkan pimpinan-pimpinan yang memiliki integritas dan loyalitas yang tinggi terhadap perserikatan.”pungkasnya.***