WARTAGARUT.COM – Lusiana Nur Safitri, seorang anggota Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Garut, telah mencatatkan prestasi gemilang dengan lulus seleksi sebagai Protokoler perbantuan kepresidenan RI di Istana Negara.
Kabar gembira ini disampaikan oleh Ketua Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten Garut, Herri Juliardi Taufiq, dalam wawancara eksklusif dengan WartaGarut.com di Grand Hotel Suminar, pada Senin (20/7/2023).
“Alhamdulillah, kita bersyukur di tahun 2023 ini, ada salah seorang anggota Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten Garut, Lusiana Nur Safitri, yang lolos seleksi untuk bertugas di Istana Negara sebagai Protokol Perbantuan kepresidenan RI,” ungkap Herri penuh syukur.
Herri menjelaskan bahwa proses seleksi ini sangat luar biasa. Pada tahun 2023, terpilihlah 19 orang untuk bertugas di Istana Negara, terdiri dari 11 putri dan 8 putra dari seluruh provinsi di Indonesia.
Di Jawa Barat, proses seleksinya dimulai dari tingkat Kabupaten, kemudian diajukan ke tingkat provinsi, dan setelah itu diseleksi dari 27 kota dan kabupaten.
“Lolosnya Lusiana Nur Safitri sebagai salah satu protokoler perbantuan kepresidenan RI di Istana Negara adalah sebuah kebanggaan dan anugerah yang sangat luar biasa. Mungkin saya sampaikan ini juga adalah kado untuk ulang tahun Garut yang ke-210,” tambahnya dengan bangga.
Ia menyebutkan menjadi protokol perbantuan kepresidenan tidak hanya memerlukan disiplin dan tanggung jawab, tetapi juga wawasan yang luas, baik itu wawasan umum, wawasan kebangsaan, maupun jiwa Pancasila.
“Dulu terakhir tahun 2013 kita pernah lah jadi setelah 10 tahun kemudian baru ada lagi dari wakil Garut,”katanya
Herri menerangkan bahwa tugas protokoler perbantuan kepresidenan ini berfungsi untuk mengatur keprotokolan persiapan hut kemerdekaan Republik Indonesia.
Oleh karena itu, Maka tugasnya selama satu bulan dimulai dari tanggal 24 Juli hingga tanggal 20 Agustus yang akan datang.
“Fokusnya adalah bagaimana mengatur acara keprotokolan agar upacara HUT kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 ini berjalan dengan lancar dan sukses,” terangnya.
Herri berharap bahwa prestasi Lusiana Nur Safitri menjadi inspirasi dan motivasi bagi generasi penerus di Kabupaten Garut. Dia menegaskan bahwa dengan disiplin, tanggung jawab, tekad, dan kemauan yang kuat, segala hal bisa dicapai dari bidang apapun.
“Tetapi kalau memang ingin menjadi salah satu bertugas protokol perbantuan Istana Negara memang salah satunya harus jadi Paskibraka,”ucapnya.
Sementara itu, Lusiana Nur Safitri sendiri merasa senang dan bersyukur atas kesempatan menjadi Protokoler perbantuan kepresidenan RI di Istana Negara.
Ia mengaku awalnya merasa insecure, namun percaya diri datang seiring dengan ikhtiar, doa, dan dukungan dari orang-orang di sekitarnya.
“Yang pastinya senang. Alhamdulillah ini rezeki terbesar saya di 2023, karena tidak semua orang bisa lolos dalam seleksi ini dan hanya sedikit hanya 19 orang yang dapat lolos diseleksi ini,”katanya
Dengan keberhasilannya ini, Lusiana berharap menjadi awal bagi generasi selanjutnya di Kabupaten Garut untuk terus bersemangat dan tidak patah arang dalam mengejar cita-cita.
“Jadi jangan patah semangat, pasti ada jalan, apalagi kalau kitanya gigih dan percaya diri pasti dan selalu libatkan allah subhanahu wa ta ala,”katanya
Lusiana juga mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan yang diberikan oleh warga, berharap agar kegiatannya dalam tugas negara ini berjalan lancar dan bisa membanggakan nama besar Garut.***