Melalui KKM si MANIS, STAI Al-Musaddadiyah Tekankan Kepatuhan UMKM pada Sertifikasi Halal

- Jurnalis

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 18:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Melalui KKM si MANIS, STAI Al-Musaddadiyah Tekankan Kepatuhan UMKM pada Sertifikasi Halal

Melalui KKM si MANIS, STAI Al-Musaddadiyah Tekankan Kepatuhan UMKM pada Sertifikasi Halal

WARTAGARUT.COM  – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) AI-Musaddadiyah Garut melalui program KKM si MANIS (Mandiri Akademis Normatif Inspiratif Selaras) mengadakan Seminar UMKM Halal di Aula Desa Sukamurni. 

Seminar ini menghadirkan tiga pemateri yang kompeten di bidangnya, yaitu Irwan Supriyanto, M.Pd, Amany, S.Sy, M.H., dan Bung Hijaz Sulthonuddin, S.H., M.H. 

Irwan Supriyanto menyampaikan materi tentang perkembangan dan pendampingan sertifikasi produk halal di Indonesia. 

Ia menjelaskan bahwa dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH), mulai Oktober 2024, seluruh produk makanan, minuman, bahan baku, bahan tambahan pangan, serta jasa penyembelihan diwajibkan memiliki sertifikasi halal. 

“Kewajiban ini hadir sebagai bentuk perlindungan konsumen, terutama umat Muslim di Indonesia yang mayoritas, agar dapat merasa aman dan nyaman dalam mengonsumsi produk yang sesuai dengan ajaran agama,” ungkapnya.

Amany, S.Sy, M.H., membahas kebijakan dan regulasi terkait Jaminan Produk Halal bagi UMKM. 

Baca Juga :  Penutupan MTQ XLV! Wakil Ketua DPRD Garut, Dilla Nurul Fadillah: Ini Bukti Semangat Qur’ani Warga Garut

Ia menekankan bahwa sertifikasi halal tidak hanya meningkatkan kepercayaan dan persepsi konsumen, tetapi juga membuka peluang pasar yang lebih luas bagi UMKM. 

“Dengan sertifikasi halal, para pelaku UMKM dapat memperluas akses pasar, baik di dalam maupun luar negeri, serta meningkatkan kualitas dan kredibilitas produk mereka,” jelas Amany.

Bung Hijaz Sulthonuddin, S.H., M.H., dalam sesi terakhirnya membahas sertifikasi halal dari perspektif Maqashid Syariah.

 Ia menjelaskan bahwa dalam maqashid syariah, menjaga nyawa (hifdz annafs) dalam proses produksi, distribusi, maupun konsumsi industri halal harus menjadi prioritas utama. 

“Proses produksi yang sesuai dengan hukum Islam dan terjamin melalui sertifikasi halal merupakan kunci untuk menjaga kehalalan produk yang dikonsumsi oleh masyarakat Muslim,” kata Bung Hijaz.

Acara ini mendapatkan respon positif dari peserta yang terdiri dari pelaku UMKM, aparat desa, dan tokoh masyarakat. 

Baca Juga :  Kemenag RI Gandeng YGSI Uji Publik Modul Kesehatan Reproduksi Islam di Garut, Siap Cetak Generasi Emas 2045

Mereka menyadari pentingnya sertifikasi halal tidak hanya sebagai pemenuhan kewajiban hukum, tetapi juga sebagai bentuk kehati-hatian dalam menjalankan syariat Islam dan meningkatkan kepercayaan konsumen.

Ketentuan UU No. 33 Tahun 2014 menjadi landasan bagi pelaku usaha, khususnya UMKM, untuk memastikan bahwa produk mereka memenuhi standar halal yang diakui secara nasional dan internasional. 

Ini sejalan dengan firman Allah dalam QS. An-Nisaa’: 59, yang memerintahkan umat Muslim untuk taat kepada Allah, Rasul, dan pemimpin mereka. 

“Kepatuhan terhadap aturan ini bukan hanya soal bisnis, tetapi juga ibadah yang mendekatkan kita kepada ridho Allah,” pungkas Bung Hijaz.

Seminar ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam kepada para pelaku UMKM mengenai pentingnya sertifikasi halal dan bagaimana prinsip-prinsip Maqashid Syariah dapat diimplementasikan dalam praktik usaha sehari-hari, sehingga mereka dapat berkontribusi dalam perkembangan industri halal yang berkelanjutan di Indonesia.

Penulis : Soni Tarsoni

Berita Terkait

Kemenag RI Gandeng YGSI Uji Publik Modul Kesehatan Reproduksi Islam di Garut, Siap Cetak Generasi Emas 2045
Hari Bumi 2025 ! MAN 1 Garut Tanam Pohon Matoa, Dukung Penanaman 1 Juta Pohon Matoa Program Kemenag RI
Wakil Wali Kota Higashikawa Kunjungi STIKes Karsa Husada Garut, Bahas Beasiswa dan Peluang Kerja Perawat di Jepang
STIKes Karsa Husada Garut Dilirik Jepang! Ketua Pembina YDHIG: Peluang Besar untuk Lulusan Tenaga Kesehatan!
Peluang Emas! H. Engkus Kusnadi: Lulusan STIKes Karsa Husada Garut Bisa Kerja di Jepang dari Beasiswa Higashikawa
MAN 2 Garut Turut Sukseskan Gerakan Penanaman Sejuta Pohon Matoa Program Kemenag RI
Bikin Bangga!! PPG Calon Guru Bahasa Indonesia IPI Garut Raih Penghargaan Nasional
Milad ke-46! H. Sarip Asbuloh: MAN 1 Garut Harus Terus Jadi Kebanggaan Masyarakat
Berita ini 111 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 23 April 2025 - 17:37 WIB

Kemenag RI Gandeng YGSI Uji Publik Modul Kesehatan Reproduksi Islam di Garut, Siap Cetak Generasi Emas 2045

Rabu, 23 April 2025 - 11:50 WIB

Hari Bumi 2025 ! MAN 1 Garut Tanam Pohon Matoa, Dukung Penanaman 1 Juta Pohon Matoa Program Kemenag RI

Rabu, 23 April 2025 - 09:22 WIB

Wakil Wali Kota Higashikawa Kunjungi STIKes Karsa Husada Garut, Bahas Beasiswa dan Peluang Kerja Perawat di Jepang

Rabu, 23 April 2025 - 09:19 WIB

STIKes Karsa Husada Garut Dilirik Jepang! Ketua Pembina YDHIG: Peluang Besar untuk Lulusan Tenaga Kesehatan!

Rabu, 23 April 2025 - 09:16 WIB

Peluang Emas! H. Engkus Kusnadi: Lulusan STIKes Karsa Husada Garut Bisa Kerja di Jepang dari Beasiswa Higashikawa

Berita Terbaru

error: Content is protected !!