WARTAGARUT.COM – Peringatan Hari Bhayangkara yang ke-77 disambut dengan sebuah acara khitanan massal yang diadakan oleh Kepolisian Resor (Polres) Garut.
Sebanyak 150 anak beruntung mendapatkan kesempatan untuk menjalani proses khitan, dengan 77 anak diantaranya mengalami khitan di dalam mobil baracuda.
Dalam acara tersebut, Bupati Garut, Rudy Gunawan, hadir bersama Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Provinsi Jawa Barat, Irjen Pol Akhmad Wiyagus, dan Kapolres Garut, AKBP Rio Wahyu Anggoro.
Mereka juga melakukan Video Conference dengan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk membahas pelaksanaan Bakti Kesehatan Polri dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-77 di Mako Polres Garut pada hari Kamis (22/6/2023).
Bupati Garut menyampaikan rasa terima kasih atas kegiatan ini yang sangat bermanfaat bagi warga Garut.
Ribuan masyarakat, termasuk anak-anak yang membutuhkan perawatan medis, dapat mendapatkan pengobatan dalam acara ini.
“Bagi kami di Garut Pak Kapolri, khitanan ini membawa kebahagiaan yang luar biasa. Anak-anak sekarang dapat mengaji dengan baik, menjalankan ibadah salat dengan sempurna, dan melakukan hal-hal lainnya dengan lancar.”ujarnya
Selain itu, Bupati Garut juga menyinggung tentang masalah stunting yang menjadi perhatian di Kabupaten Garut.
Pada tahun 2021, Kabupaten Garut memiliki angka stunting tertinggi sebesar 35,2 persen.
Namun, berkat kolaborasi antara TNI dan Polri, angka stunting tersebut berhasil diturunkan sekitar 13 persen menjadi 23,6 persen.
Rudy menyampaikan apresiasi atas peran TNI dan Polri dalam membantu mengumpulkan data yang akurat mengenai balita yang mengalami stunting di Kabupaten Garut.
“Keberhasilan ini tidak bisa dicapai tanpa bantuan dari TNI dan Polri, terutama Bhabinkamtibmas dan Babinsa yang berada di lapangan dekat dengan kepala desa,”ungkapnya.
Rudy juga mengungkapkan bahwa sejak tahun 2015, pemerintah daerah Garut telah memberikan lebih dari 17 tanah hibah kepada Polres Garut.
Hal ini dilakukan untuk memperbaiki kondisi polsek yang kurang memadai dan memiliki luas yang terbatas.
“Kami merasa bahwa tata tentrem, yang merupakan logo dari Garut, dapat terwujud melalui upaya peningkatan keamanan dan ketertiban, seperti yang dilakukan oleh TNI dan Polri,” katanya.
Kapolres Garut, AKBP Rio Wahyu Anggoro, menjelaskan bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian dari bulan bakti kesehatan.
Pihaknya mendapat perintah dari Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Akhmad Wiyagus, untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut sesuai petunjuk dan arahan dari Kabid Dokkes Polda Jabar.
Kapolres Garut menjelaskan bahwa terdapat 9 kegiatan yang dilakukan dalam rangka peringatan Hari Bhayangkara ke-77.
Salah satu kegiatan yang paling unik adalah khitanan massal yang dilaksanakan di dalam mobil baracuda.
Ia menyebutkan bahwa ini merupakan pelaksanaan khitan di dalam mobil baracuda pertama kalinya di Indonesia.
“Ini merupakan bentuk apresiasi kami kepada satuan Brimob yang selama ini membantu kami dalam menjalankan tugas keamanan di wilayah Jawa Barat,” ucapnya ketika diwawancarai oleh awak media.
Selain khitanan massal, Kapolres Garut juga mengadakan kegiatan Bantuan Hidup Dasar (BHD).
Kegiatan ini memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara penanganan pertama terhadap korban yang menderita penyakit jantung dan stroke.
Dr. Trisna Rahhadyasa, selaku Direktur Bale Khitan Paseban Garut yang bekerja sama dengan Polres Garut dalam acara ini, menjelaskan bahwa mereka melibatkan tim medis, termasuk 6 dokter dari Tim Klinik dr. Trisna atau Bale Khitan Paseban.
Seluruh tim medis yang terlibat sudah berpengalaman dalam melakukan khitanan.
“Khitanan di Baracuda, kita ingin memberikan kesan kepada anak-anak bahwa khitan itu bukan sesuatu yang menyeramkan, dan supaya anak-anak itu lebih berkesan dilaksanakan di baracuda. Jadi anak-anak lebih senang, lebih happy, enjoy, nyaman, jadi merasa bahwa ini ada mainan yang bentuknya besar,” ucapnya.
Salah satu orang tua dari anak yang mengikuti khitanan massal, Siti (30) dari Kecamatan Bayongbong, mengungkapkan kegembiraannya atas acara ini.
Ia berharap agar Hari Bhayangkara semakin maju dan sukses, dan acara semacam ini dapat terus membantu masyarakat yang kurang mampu.***