GARUT, Tarogong Kidul – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut kembali menggelar Apel Gabungan Terbatas yang dilaksanakan di Lapangan Sekretariat Daerah (Setda) Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin (21/02/2022).
Dalam sambutannya, Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengingatkan para peserta apel ditengah momentum Hari Jadi ke – 209 Garut (HJG) , tentang perjuangan untuk mewujudkan Garut yang _tata tentrem kerta raharja_.
“Saudara saudara sekalian, kita baru saja merayakan hari ulang tahun Kabupaten Garut yang ke – 209, (yang) dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan dan terbatas. Selaku Bupati Garut saya mengingatkan, perjuangan untuk mewujudkan masyarakat Garut yang tata tengtrem kerta raharja dilakukan secara estafet, hanya 5 tahun sekali. 5 tahun sekali sesuai dengan peraturan perundang undangan,” ujar Bupati Garut.
Kabupaten Garut, imbuhnya, hingga saat ini sudah melalui perjalanan panjang sejak tahun 1813. Ia berharap pihaknya yang terlibat langsung dalam pemerintah di Kabupaten Garut, bisa menorehkan sejarah yang bagus bagi kota yang berjuluk _Swiss Van Java_ ini.
“Saya berharap kita menorehkan sejarah yang bagus, dari mulai 1813 Kanjeng Dalem Adi Widjaya, yang kita legasikan namanya sebagai sarana olah raga Kanjeng Dalem RAA Adi Widjaya, itu adalah Bupati Garut yang pertama, putra dari Pangeran Kornel dari Sumedang, kata Rudy.
Dirinya bersama dr. Helmi akan berakhir tahun 2024, dimana pada prosesnya nanti nanti bulan November akan ada Pilkada untuk memilih kembali bupati selanjutnya.
Rudy menilai, bersama Wakil Bupati (Wabup) Garut, dr. Helmi Budiman, telah berhasil menciptakan satu sejarah baru, dengan dibangunnya salah satu infrastruktur jalan yang menghubungkan Kecamatan Kadungora sampai ke Kecamatan Tarogong Kaler dan juga jalan yang membentang melewati kaki Gunung Guntur.
“Ada sejarah saya dan dr. Helmi juga saudara-saudara sekalian, sejak tahun 1813 tidak ada jalan baru yang namanya Jalan Lingkar Luar Kadungora sampai dengan ke Kecamatan Tarogong Kaler (yang panjangnya) hampir 20 Kilometer, itu kita namai dengan Jalan Soekarno – Hatta, insya Allah kita buat dan saya selesaikan dengan dr. Helmi, sejak 1813 tidak ada jalan yang membentang begitu indahnya pemandangan di kaki Gunung Guntur (sepanjang) 6 Kilometer, itu adalah kita nama dengan jalan Letnan Jenderal Ibrahim Aji” ucapnya.
Terakhir, Bupati Garut mengatakan, pihaknya menginginkan ada sebuah kenangan di wilayah selatan Garut, dan menurutnya sekarang di wilayah itu sudah ada perubahan yang cukup signifikan.
Dalam kesempatan ini juga, Bupati Garut melantik anggota dan pengurus dari Lembaga Lansia Indonesia (LLI) Cabang Kabupaten Garut.