WARTAGARUT.COM – Pemerintah Kabupaten Garut melalui Asisten Daerah (Asda) I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Drs. Bambang Hafidz, M.Si, menegaskan pentingnya pembentukan moral dan mental siswa sebagai fondasi utama pendidikan.
Hal ini disampaikannya saat membuka Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut di Aula Kantor MUI, Komplek Islamic Center, Kamis (15/05/2025).
FGD tersebut melibatkan berbagai pemangku kepentingan pendidikan dan agama, dengan tujuan merumuskan langkah konkret dalam membina karakter siswa SMP/MTS serta SMA/SMK/MA di Kabupaten Garut.
“Berbicara pembinaan moral dan mental siswa tentu ini menjadi tanggung jawab kita semua. Pemerintah punya amanat konstitusi untuk memastikan kesejahteraan masyarakat, termasuk dalam bidang pendidikan moral, agama, dan akademik,” ujar Bambang Hafidz dalam sambutannya.
Ia menekankan bahwa membangun karakter tidak bisa instan, melainkan harus dimulai dari fondasi yang kuat sejak dini. “Kalau fondasinya kuat, bangunan karakternya pun akan kokoh,” tambahnya.
Dalam pemaparannya, Bambang juga mencontohkan model pembinaan karakter dari negara-negara maju seperti Singapura dan Jepang.
“Singapura menggunakan pendekatan aturan yang tegas, sementara Jepang membentuk karakter sejak dini melalui budaya. Kita harus menentukan pendekatan mana yang cocok untuk kita,” katanya.
Ia juga menyoroti pentingnya pembelajaran Al-Qur’an dalam proses pendidikan karakter. “Pembinaan Al-Qur’an di sekolah memang belum maksimal. Maka peran madrasah dan lingkungan keluarga sangat penting untuk menyeimbangkannya,” ucapnya.
Lebih lanjut, Bambang mengingatkan akan ancaman perilaku negatif yang dihadapi siswa saat ini, termasuk penyimpangan orientasi seksual yang dipengaruhi oleh banyak faktor.
“Faktor eksternal dan internal sama-sama berpengaruh. Tapi fondasi agama adalah yang paling penting. Meskipun ada juga kasus di pesantren, itu menunjukkan bahwa pencegahan harus menyeluruh dan tidak bisa diserahkan pada satu institusi saja,” pungkasnya.
Kegiatan FGD ini diharapkan menjadi momentum untuk menyatukan langkah semua pihak dalam menciptakan generasi muda Garut yang tangguh secara moral, mental, dan spiritual.
Penulis : Soni Tarsoni




