Perjalanan Gedung Regentschapraad Garoet : Dari Dewan Masa Kolonial Hingga Kantor BPKAD

- Jurnalis

Kamis, 22 Februari 2024 - 15:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perjalanan Gedung Regentschapraad Garoet : Dari Dewan Masa Kolonial Hingga Kantor BPKAD

Perjalanan Gedung Regentschapraad Garoet : Dari Dewan Masa Kolonial Hingga Kantor BPKAD

WARTAGARUT.COM– Bila kita melewati Jalan Kian Santang, di pusat Kota Garut, ada sebuah bangunan bersejarah yang kini menjadi Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Garut. Gedung ini awalnya dibangun pada tahun 1926 sebagai Gedung Regentschapraad Garoet, yang merupakan Dewan Kabupaten Garut (cikal bakal DPRD) pada masa penjajahan Belanda.

Keberadaan gedung ini menjadi saksi bisu perjalanan politik di Garut pada masa lalu. Pada tahun 1920, para nasionalis yang tergabung dalam organisasi-organisasi perjuangan seperti : PNI (Bung Karno cs), SI (Serikat Islam-HOS Cokroaminoto cs), Partai Sosialis (Sutan Syahrir cs), dan lain-lain, memperjuangkan pembentukan sebuah perwakilan rakyat (volksraad) kepada pemerintah Hindia Belanda. Garut menjadi salah satu daerah yang merespons dengan mendirikan Dewan Kabupaten di bawah kepemimpinan Bupati RAA. Suriakartalegawa (Bupati Garut V, 1915-1929).

Baca Juga :  Liburan Nataru Semakin Nyaman, Ini Persiapan Disparbud Garut untuk Wisatawan!

Menariknya, di antara anggota dewan tersebut terdapat nama Abdul Muis (ejaan lama Abdoel Moeis), seorang sastrawan terkenal Indonesia yang pada saat itu tinggal di Garut. Abdoel Moeis dikenal sebagai penulis novel terkenal “Salah Asuhan”, yang lahir dari inspirasi dan pengalaman hidupnya di Garut.

Baca Juga :   327 Guru PAI Lulusan PPG 2024 Hadiri Sosialisasi Tindak Lanjut Kemenag Garut 

“Saya rasa tidaklah berlebihan, jika sosok pahlawan Abdul Muis diabadikan sebagai nama salah satu jalan di Garut sebagai bentuk apresiasi kepadanya,” ujar Warjita – sejarawan juga budayawan, merespons kontribusi Abdul Muis dalam sejarah dan kebudayaan Garut.

Lebih dari sekadar bangunan bersejarah, Gedung Regentschapraad Garoet menjadi simbol perubahan dan perjuangan di Garut. Jejak sejarahnya masih terawat dengan baik, meskipun fungsinya telah bertransformasi sesuai kebutuhan zaman. Gedung ini menjadi pengingat bagi generasi penerus tentang semangat perjuangan para pendahulu dalam meraih kemerdekaan dan membangun bangsa.

Penulis : Soni Tarsoni

Sumber Berita : Diskominfo Garut

Berita Terkait

Anggota DPD RI, Komeng, Apresiasi Pos Terpadu GTC Limbangan Polres Garut
Pemuda Muhammadiyah Panawuan: Milad ke-112 Jadi Momentum Perkuat Dakwah dan Pencerahan
Ketua PDM Garut: Gedung Dakwah Panawuan, Langkah Strategis Muhammadiyah untuk Pendidikan dan Sosial
Semarak Milad Muhammadiyah ke-112 di Panawuan: Jalan Sehat, Donor Darah, Hingga Pembangunan Gedung Dakwah
Liburan Nataru Semakin Nyaman, Ini Persiapan Disparbud Garut untuk Wisatawan!
Sekda Garut Pastikan Kesiapan Sambut Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025!
Sekda Garut Apresiasi Semangat PCM Panawuan dan Pembangunan Gedung Dakwah Muhammadiyah
Sekda Garut Apresiasi Jalan Sehat Milad Muhammadiyah: Silaturahmi, Edukasi, dan Kesehatan dalam Satu Momen!
Berita ini 100 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 27 Desember 2024 - 10:05 WIB

Anggota DPD RI, Komeng, Apresiasi Pos Terpadu GTC Limbangan Polres Garut

Rabu, 25 Desember 2024 - 18:12 WIB

Pemuda Muhammadiyah Panawuan: Milad ke-112 Jadi Momentum Perkuat Dakwah dan Pencerahan

Rabu, 25 Desember 2024 - 18:03 WIB

Ketua PDM Garut: Gedung Dakwah Panawuan, Langkah Strategis Muhammadiyah untuk Pendidikan dan Sosial

Rabu, 25 Desember 2024 - 16:37 WIB

Semarak Milad Muhammadiyah ke-112 di Panawuan: Jalan Sehat, Donor Darah, Hingga Pembangunan Gedung Dakwah

Rabu, 25 Desember 2024 - 16:32 WIB

Liburan Nataru Semakin Nyaman, Ini Persiapan Disparbud Garut untuk Wisatawan!

Berita Terbaru

error: Content is protected !!