WARTAGARUT.COM – Barisan Nasional Pembela (BNP) Merah Putih secara resmi mendeklarasikan diri sebagai organisasi yang siap mendukung pemerintahan yang sah serta berkomitmen dalam memerangi paham radikal yang bertentangan dengan ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ketua Umum BNP Merah Putih, KH Aceng Abdul Mujib atau yang akrab disapa Ceng Mujib, menegaskan bahwa organisasi ini lahir dari pesantren sebagai bentuk pengabdian terhadap bangsa dan negara.
Menurutnya, pesantren tidak hanya berperan dalam mendidik santri, tetapi juga turut menjaga keutuhan negara dari berbagai ancaman.
“Kami tidak hanya diam melihat situasi ini. Pesantren sejak dulu menjadi benteng pertahanan NKRI. BNP Merah Putih hadir untuk memastikan negara ini tetap tegak dalam kebinekaan dan tidak tergoyahkan oleh paham-paham yang merongrong persatuan bangsa,” ujar Ceng Mujib dalam Haul Akbar dan Apel Kebangsaan BNPMP di Alun-Alun Garut, pada Selasa, 4 Februari 2025.
Dalam pernyataannya, ia menyoroti meningkatnya gerakan radikal dan intoleran yang berusaha mengganggu stabilitas nasional. Ia menegaskan bahwa para ulama telah membangun fondasi yang kuat agar bangsa ini tetap bersatu dalam keberagaman.
“Ada kelompok-kelompok yang terus mencoba memecah belah bangsa ini dengan paham yang tidak sesuai dengan Pancasila. Kita tidak akan tinggal diam! Kami siap melakukan perlawanan serius terhadap siapa pun yang mengancam NKRI,” tegasnya.
Selain berperan dalam menjaga ideologi bangsa, BNP Merah Putih juga berkomitmen mengawal pemerintahan yang sah agar tetap berjalan sesuai dengan konstitusi dan berpihak pada kepentingan rakyat.
“Kami mendukung pemerintah, tapi tidak secara membabi buta. Kami akan mengawal kebijakan yang pro-rakyat dan siap mengkritisi jika ada yang melenceng. Yang terpenting, pemerintahan berjalan sesuai amanah konstitusi,” tambahnya.
Sebagai langkah nyata, BNP Merah Putih akan terus menggandeng berbagai elemen masyarakat, termasuk ormas, aparat keamanan, dan pemerintah daerah untuk bersama-sama menjaga keutuhan NKRI. Ceng Mujib juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam menangkal paham yang bertentangan dengan empat pilar kebangsaan.