WARTAGARUT.COM – Universitas Garut (Uniga) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan penjajakan kerja sama strategis dalam bidang pengabdian masyarakat.
Rektor Uniga, Dr. Irfan Nabhani, SE., MT, didampingi Wk. Rektor II Prof. Dr., Dr., Nizar Alam Hamdani, SE., M.M., Wk. Rektor III Iman Saifullah, S.Pd.I., M.Pd.I, Wk. Rektor IV Prof Dr. Hilmi Aulawi, ST., MT. Dir Pascasarjana Dr. Gugun Geusan Akbar, M.Si, Wadir Pascasarjana Dr. Aceng Ulumudin, M.Si. s, melakukan kunjungan ke ITB untuk membahas berbagai peluang kolaborasi yang difokuskan pada pembangunan masyarakat Garut melalui penerapan teknologi tepat guna.
Kunjungan ini diterima langsung oleh Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, MT, didampingi beberapa jajaran pimpinan ITB.
Dalam pertemuan tersebut, kedua institusi membahas program pengabdian masyarakat yang akan dijalankan dengan pendekatan community development berbasis teknologi dan inovasi.
Kolaborasi Teknologi dan Kearifan Lokal
Sebagai satu-satunya universitas di Kabupaten Garut, Uniga memiliki hubungan erat dengan masyarakat setempat.
Sementara itu, ITB dikenal sebagai institusi yang unggul dalam inovasi teknologi.
Kombinasi ini diharapkan dapat menciptakan solusi efektif dalam mengatasi berbagai permasalahan daerah.
“Kami ingin menciptakan nilai tambah bagi hasil bumi dan sumber daya alam di Garut melalui penerapan teknologi dan inovasi yang tepat guna,” ujar Dr. Irfan Nabhani, dalam keterangann resminya kepada WartaGarut.com pada Jumat, 14 Februari 2025.
Beberapa fokus utama kerja sama ini antara lain peningkatan kapasitas sumber daya manusia, penanganan masalah lingkungan, hingga pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Salah satu proyek yang disepakati adalah penerapan teknologi ramah lingkungan dalam budidaya ikan nila dan lobster, yang disesuaikan dengan kondisi geografis dan demografis Garut.
Model Pengabdian Masyarakat Berbasis Teknologi
Selain itu, berbagai program lain juga akan dikembangkan, seperti KKN tematik kolaboratif yang melibatkan mahasiswa Uniga dan ITB untuk mengidentifikasi serta menyelesaikan permasalahan masyarakat.
Program peningkatan kapasitas tenaga pendidik juga menjadi perhatian, guna menghasilkan siswa berkualitas yang mampu bersaing di dunia pendidikan dan industri.
“ITB memiliki pengalaman dalam membina daerah lain, dan kami ingin mengadopsi model tersebut di Garut guna meningkatkan kualitas pendidikan serta kesejahteraan masyarakat,” ungkap Prof. Dr. Tatacipta Dirgantara.
Beberapa program berbasis teknologi yang telah diterapkan ITB di daerah lain juga akan direplikasi di Garut, termasuk solusi penyediaan air bersih, energi terbarukan, dan pengelolaan limbah.
Peningkatan kapasitas pengrajin bambu di Kecamatan Selaawi juga menjadi salah satu program unggulan yang akan dikembangkan bersama.
Agenda Lanjutan dan Peran Pemerintah Daerah
Untuk memastikan implementasi yang optimal, kedua institusi sepakat untuk mengadakan diskusi lebih lanjut pada Maret 2025.
Pertemuan mendatang akan melibatkan Pemerintah Daerah Garut sebagai mitra utama dalam mendukung keberlanjutan program kerja sama ini.
Dengan sinergi antara Uniga dan ITB, diharapkan berbagai permasalahan sosial dan lingkungan di Garut dapat diatasi melalui penerapan teknologi inovatif yang berbasis pada kebutuhan masyarakat lokal.***
Penulis : Soni Tarsoni