WARTAGARUT.COM – Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Arqam (STAIDA) Muhammadiyah Garut kini resmi beralih bentuk menjadi Institut Muhammadiyah Darul Arqam (IMDA) Garut.
Hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Rektorat Institut Muhammadiyah Darul Arqam (IMDA) Garut oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si, di Jalan Bratayudha No 39, Kelurahan Regol, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Kamis, 4 Januari 2025.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) RI, Dr. Fajar Riza Ul Haq, MA, mengapresiasi alih bentuk Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Arqam (STAIDA) Muhammadiyah Garut menjadi Institut Muhammadiyah Darul Arqam (IMDA) Garut. STAIDA menjadi IMDA Garut.
“Ini tandanya pendidikan di Garut berkembang. Ada pengakuan dari pemerintah dan peningkatan kemampuan institusi Staida sendiri. Untuk naik level itu butuh sumber daya dan kelembagaan yang baik,”ujarnya usai memberikan Seminar Pendidikan di Aula Institut Muhammadiyah Darul Arqam Garut, Jalan Bratayudha Nomor 39, Regol, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Kamis, 4 Januari 2025..
“Pemerintah prinsipnya mendukung peningkatan status dan kualitas pendidikan di semua jenjang,” tuturnya.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Garut, Dr. Agus Rahmat Nugraha, M.Ag., menjelaskan bahwa proses alih bentuk ini merupakan perjuangan panjang selama dua tahun terakhir.
Dr. Agus Rahmat Nugraha menegasakan bahwa pihaknya sudah mengikuti aturan perubahan alih bentuk. Dua bulan lalu, kata Ia, asesmen lapangan telah dilakukan dan bersyukur hanya sekali asesmen. Akhir tahun 2024 telah mendapatkan hasilnya.
“Perubahan ini diresmikan pada Sabtu, 31 Desember 2024, menjadi kado akhir tahun bagi Muhammadiyah Kabupaten Garut,”tuturnya.
Ia menambahkan bahwa langkah selanjutnya adalah memenuhi persyaratan administratif dan pembangunan gedung untuk menunjang standar institut.
Sementara itu, Ketua STAIDA Muhammadiyah Garut, Dr. Ujang Burhanudin, M.E., Sy., menyatakan bahwa setelah perubahan status ini, pihaknya tengah mempersiapkan migrasi data dan menunggu hasil re-akreditasi beberapa program studi (prodi).
“Kami berharap hasil re-akreditasi ini baik sehingga bisa mendukung pembukaan prodi baru, seperti komunikasi penyiaran Islam, manajemen haji dan umroh, pariwisata syariah, hingga program pascasarjana ekonomi syariah,” jelasnya.
Dalam waktu dekat, kata Ia, Institut Muhammadiyah Darul Arqam Garut juga berencana membangun gedung rektorat dan asrama mahasiswa untuk memenuhi standar infrastruktur pendidikan tinggi.
“Targetnya, fasilitas ini bisa selesai pada tahun 2025 untuk mendukung visi besar menjadi universitas Muhammadiyah pertama di Kabupaten Garut,”pungkasnya.***
Penulis : Soni Tarsoni