WARTAGARUT.COM – Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, menggelar pertemuan dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Garut di Kantor Wakil Bupati, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Selasa , 18 Maret 2025.
Pertemuan ini membahas upaya optimalisasi zakat penghasilan di lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Garut.
Dalam pertemuan tersebut, hadir Ketua Baznas Kabupaten Garut, Abdullah Effendi, serta Kepala Bagian Kesra Setda Garut beserta jajaran.
Diskusi ini juga menyoroti program unggulan Baznas, seperti Garut Cerdas, Garut Sehat, Garut Taqwa, Garut Peduli, dan Garut Makmur.
ASN Didorong Maksimalkan Zakat
Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, menegaskan pentingnya pemanfaatan zakat ASN untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Ia mengajak seluruh perangkat daerah, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), hingga anggota DPRD Kabupaten Garut untuk lebih aktif dalam menyalurkan zakat dengan maksimal.
“Untuk ini kita membutuhkan sumber daya untuk pembangunan masyarakat. Saat ini masih banyak masyarakat di Kabupaten Garut yang membutuhkan bantuan dari kita,” ujar Putri Karlina.
Ia juga mengingatkan bahwa ASN dan masyarakat yang telah memenuhi syarat wajib menunaikan zakat sebesar 2,5% dari pendapatan mereka melalui Baznas, yang telah dipercaya oleh pemerintah daerah maupun pusat.
“Mari bangun Garut dengan kemampuan kita untuk membantu bersama, jangan lupa zakat harian, tidak hanya zakat hari raya tapi juga zakat kekayaan atau zakat dari pendapatan kita sehari-hari,” tambahnya.
Potensi Zakat ASN Capai Rp1,8 Miliar
Ketua Baznas Kabupaten Garut, Abdullah Effendi, mengungkapkan bahwa zakat penghasilan ASN di lingkungan Pemkab Garut masih belum optimal.
Dari sekitar 18 ribu ASN yang ada, potensi zakat penghasilan mencapai Rp1,8 miliar, namun realisasi saat ini baru sekitar Rp900 juta.
“Potensinya paling banyak adalah di warga pendidikan, di lingkungan Dinas Pendidikan karena kebanyakan PNS itu baik PPPK ataupun PNS itu di wilayah pendidikan yaitu Guru SD dan Guru SMP,” jelas Abdullah.
Selain sektor pendidikan, ia juga menyoroti sektor kesehatan, seperti tenaga medis dan paramedis di RSUD dr. Slamet maupun Dinas Kesehatan, yang kontribusinya terhadap zakat masih belum maksimal.
Abdullah menambahkan bahwa program Baznas, seperti Garut Cerdas dan Garut Sehat, masih menghadapi kendala dalam penghimpunan dana.
Oleh karena itu, ia berharap Pemkab Garut dapat lebih aktif dalam mendorong optimalisasi zakat ASN agar berbagai program sosial dapat berjalan lebih efektif.
“Mudah-mudahan, program-program ini bisa sinergi dengan kebijakan Pemda Garut sehingga nanti kita bisa bersinergi antara Baznas dengan Pemda Garut,” pungkasnya.***
Penulis : Soni Tarsoni