WARTAGARUT.COM – Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Garut, Dr. Agus Rahmat Nugraha, M.Ag., membuka dan memberikan materi pada acara Pelatihan Jaya Pertiwi dan Pelantikan Pimpinan Kwartir Daerah Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Kabupaten Garut untuk periode 2022-2027.
Acara Hizbul Wathan ini diselenggarakan di Gedung Dakwah Muhammadiyah pada Jumat, 19 Juli 2024.
Dr. Agus Rahmat Nugraha menyatakan bahwa Pelatihan Jaya Pertiwi Hizbul Wathan Kabupaten Garut ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai dari 19 hingga 21 Juli 2024.
“Peserta pelatihan ini berjumlah sekitar 23 orang yang dipilih dari beberapa amal usaha dan cabang-cabang yang dapat hadir. Mereka yang terpilih akan melanjutkan ke tahap pelatihan berikutnya,” ujar Dr. Agus.
Dr. Agus.mengungkapkan bahwa dalam acara ini, ada dua kegiatan utama, yaitu pelantikan pengurus atau pimpinan kwartir daerah Garut oleh kwartir wilayah Hizbul Wathan Jawa Barat serta pelatihan kader.
“Sebanyak 9 orang terpilih sebagai formatur, dengan Yanyan Hermawan sebagai ketua dan Tony Sukirno sebagai sekretaris,”ungkapnya..
Dr. Agus menjelaskan sejarah Hizbul Wathan yang didirikan pada tahun 1918 oleh KH Ahmad Dahlan. Salah satu tokoh Hizbul Wathan yang terkenal adalah Jenderal Sudirman.
“Hizbul Wathan adalah kepanduan atau pramuka di Muhammadiyah dengan ciri khas tersendiri, namun secara nasional juga merupakan bagian dari gerakan pramuka nasional,” jelasnya.
Dr. Agus juga menekankan pentingnya memahami hakikat manusia dalam setiap aktivitas Hizbul Wathan.
“Semboyan Hizbul Wathan adalah sedikit bicara banyak bekerja. Kami menguatkan ideologi tentang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, serta hakikat Tuhan, alam, dan manusia,” kata Dr. Agus.
Ia menuturkan bahwa Pelatihan Jaya Pertiwi ini bertujuan untuk menyiapkan kader-kader yang tidak hanya berkompeten dalam kepemimpinan tetapi juga dalam administrasi.
“Kami ingin mengadministrasikan kekuatan Hizbul Wathan dari tingkat bawah sampai ke atas, sehingga muncul para pelatih yang bisa menyebarkan ilmu kepada kader berikutnya,” ungkap Dr. Agus.
Selain kegiatan formal, pelatihan ini juga melibatkan aktivitas lapangan yang terkait dengan Amal Usaha Muhammadiyah di sekitar lokasi pelatihan.
Dr. Agus menekankan bahwa kegiatan Hizbul Wathan harus menyenangkan dan menantang.
“Kepanduan harus menyenangkan, saling membangun motivasi, dan menciptakan tantangan-tantangan yang melatih kejiwaan peserta,” pungkasnya.***
Penulis : Soni Tarsoni