WARTAGARUT.COM – Calon Bupati Garut, dr. Helmi Budiman, menekankan pentingnya peran santri sebagai garda terdepan dalam membangun moral dan karakter masyarakat di tengah arus modernisasi yang semakin kuat.
Dalam beberapa kesempatan kampanyenya, Helmi menegaskan bahwa santri bukan hanya pelajar agama, tetapi juga agen perubahan yang dapat membentuk masyarakat Garut yang berintegritas dan berakhlak mulia.
Menurut Helmi Budiman, pesantren memiliki peran sentral dalam membentuk karakter individu yang tidak hanya memahami ilmu agama, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial dan moral.
“Santri bukan hanya pembelajar agama, mereka adalah calon pemimpin masa depan yang akan menjadi pilar dalam menjaga moralitas dan keutuhan masyarakat,” ujar Helmi Budiman.
Sebagai calon Bupati, Helmi Budiman berkomitmen untuk memberikan perhatian khusus pada pengembangan pesantren dan santri.
Ia menilai bahwa pesantren adalah pusat pendidikan karakter yang harus dikembangkan lebih lanjut demi masa depan Garut.
“Pesantren adalah benteng moral yang harus kita jaga. Di sana, santri diajarkan nilai-nilai agama dan juga dibentuk menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab atas kemajuan daerahnya,” jelas Helmi Budiman.
Helmi Budiman memiliki visi untuk menjadikan Garut sebagai daerah yang unggul dalam pendidikan moral dan agama, dengan pesantren dan santri sebagai pusat pengembangan karakter.
Menurutnya, modernisasi adalah sebuah tantangan yang harus dihadapi tanpa kehilangan jati diri.
“Kami ingin menghadapi tantangan modernisasi tanpa melupakan identitas dan moralitas. Pesantren dan santri akan menjadi pilar dalam upaya ini,” ungkapnya.
Di akhir pernyataannya, Helmi Budiman menegaskan bahwa santri dan pesantren adalah aset besar yang harus terus dikembangkan demi masa depan Garut.
Ia berharap dapat terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan keagamaan, sekaligus menjadikan moralitas sebagai prioritas utama selain kemajuan ekonomi.
“Santri dan pesantren bukan hanya masa depan Garut, tetapi juga aset yang akan menjaga moralitas bangsa,” tutup Helmi Budiman.
Penulis : Soni Tarsoni