WARTAGARUT.COM – Kabupaten Garut terus menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dengan meresmikan transformasi lahan eks Rumah Makan Copong menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Proyek ini dimulai pada awal tahun 2025 dengan kegiatan simbolis berupa penanaman pohon jeruk dan penebaran benih ikan.
Apresiasi dan Dukungan Komunitas
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut, Jujun Juansyah Nurhakim, menyampaikan apresiasinya kepada komunitas LIBAS yang aktif mendukung proyek ini.
Ia menjelaskan bahwa RTH ini dirancang sebagai “Kahati,” sebuah kawasan yang memadukan fungsi ekologi, edukasi, dan rekreasi.
Fungsi dan Manfaat RTH
Jujun menekankan bahwa RTH Kahati tidak hanya sebagai ruang hijau, tetapi juga sebagai pusat edukasi lingkungan.
Masyarakat diajak mengenal tanaman lokal endemik sekaligus memanfaatkan fasilitas yang tersedia untuk kegiatan wisata.
Pemanfaatan Lahan Tidak Produktif
Lahan eks Rumah Makan Copong, yang sebelumnya merupakan aset Pemda yang tidak produktif, kini diubah menjadi RTH sebagai bagian dari strategi optimalisasi lahan untuk keberlanjutan lingkungan hidup di Garut.
Fasilitas dan Aktivitas di RTH Kahati
Proyek ini mencakup pembangunan fasilitas seperti:
Wahana air
Pentas seni
Area rekreasi dan edukasi
UMKM lokal
Pengelolaan sampah organik
Kegiatan komunitas seperti event burung dan G-House
Pengelolaan Lingkungan yang Berkelanjutan
Sebagai langkah ramah lingkungan, pengelolaan RTH melarang penggunaan pupuk kimia dan mendorong penggunaan pupuk organik yang dihasilkan dari sampah lokal.
Sinergi Pemerintah dan Masyarakat
Ketua komunitas LIBAS, Tedi Sutardi, menegaskan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan ruang hijau yang asri dan bermanfaat.
Target Awal Proyek
Pada tahap awal, proyek ini menargetkan penanaman 100 bibit pohon jeruk, pengelolaan enam area utama, termasuk parkir, UMKM, pembibitan, dan wahana edukasi lingkungan.
Harapan untuk Masa Depan
RTH Kahati diharapkan menjadi destinasi wisata baru yang tidak hanya memberikan pengalaman rekreasi, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.***
Penulis : Soni Tarsoni