Garut, 12 April 2025 – Dalam upaya mendukung transformasi pendidikan di era digital, mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) calon guru program studi Pendidikan Bahasa Indonesia menyelenggarakan workshop bertajuk “Media Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Pengenalan AI untuk Guru di MTs Al-Falah Biru”.
Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas Proyek Kepemimpinan dan diselenggarakan oleh kelompok 3 yang diberi nama kelompok SYNESTIA di bawah bimbingan Dr. Agus Hamdani, M.Pd., dengan Yosep, M.Pd. sebagai ketua pelaksana.
Kegiatan workshop menghadirkan berbagai platform teknologi yang kini semakin relevan untuk proses pembelajaran, seperti ChatGPT, Microsoft Copilot, Gamma, Canva, Google Form, Wordwall, Quizizz, dan PowerPoint (PPT).
Para guru diberikan pelatihan praktis untuk mengintegrasikan teknologi dan kecerdasan buatan (AI) ke dalam kelas, demi mendukung pembelajaran yang lebih interaktif dan adaptif.
Dalam sambutannya, Dr. Agus Hamdani, M.Pd. sebagai dosen pembimbing mata kuliah projek kepemimpinan menekankan pentingnya kolaborasi antara dunia pendidikan dan teknologi.
Ia menyampaikan apresiasi terhadap semangat dan inovasi mahasiswa PPG dalam menyelenggarakan kegiatan yang berdampak langsung pada peningkatan kapasitas guru di sekolah mitra.
Sementara itu, Yosep, M.Pd., selaku ketua pelaksana menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata calon guru profesional terhadap peningkatan kualitas pendidikan.
“Melalui workshop ini, kami ingin membuka wawasan bahwa teknologi dan AI bukanlah pengganti guru, melainkan mitra yang dapat memperkuat peran guru di kelas,” ujarnya.
Workshop ini tidak hanya memberikan teori, namun juga praktik langsung yang membekali guru dengan keterampilan nyata yang dapat langsung diterapkan di kelas.
Melalui sesi praktik langsung, peserta dikenalkan pada penggunaan AI untuk menyusun soal, membuat bahan ajar, menyusun kuis digital, hingga mendesain media pembelajaran visual.
Workshop ini juga menggarisbawahi pentingnya peran guru sebagai inovator yang siap beradaptasi dengan perubahan zaman.
“Kami menyadari bahwa guru perlu terus belajar, dan workshop ini menjadi salah satu ruang untuk itu. Kehadiran teknologi seharusnya menjadi mitra, bukan penghalang,” tambah Suhartati sebagai salah satu pemateri workshop.
Workshop ini menjadi wujud nyata semangat Merdeka Belajar, di mana guru tidak hanya menjadi fasilitator, tetapi juga pembelajar sepanjang hayat yang siap menghadapi tantangan pendidikan masa kini dan masa depan.
Editor :
Penulis : Siti Marfuah