Bupati Garut Minta My Pertamina Mudahkan Masyarakat dalam Subsisidi BBM

- Jurnalis

Rabu, 6 Juli 2022 - 17:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Garut, Rudy Gunawan menghadiri acara Sinergitas Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Santika, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Rabu (6/7/2022).

Bupati Garut, Rudy Gunawan menghadiri acara Sinergitas Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Santika, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Rabu (6/7/2022).

WARTA GARUT – Bupati Garut, Rudy Gunawan, menyinggung fenomena antrian masyarakat dalam memperoleh Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite. Terkait hal itu, bupati menyarankan harus adanya persiapan terkait pemberlakuan _my pertamina_ guna memudahkan masyarakat mendapatkan subsidi BBM, sehingga subsidi BBM dapat tepat sasaran.

“Persiapan _my pertamina_, jadi harus ada setiap orang yang akan membeli pertalite, nah ini juga menjadi bagian pembicaraan kita di dalam rangka untuk memudahkan masyarakat mendapatkan subsidi subsidi tidak di nikmati oleh sembarang orang,” ujar bupati saat memberikan sambutan pada acara Sinergitas Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), di Ballroom Hotel Santika, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Rabu (6/7/2022).

Di hadapan Anggota DPR RI Komisi VII dari Fraksi Partai Gerindra, Raden Wulansari yang popular dengan nama Mulan Jameela. Seta jajaran BPH Migas, Bupati Garut juga mengungkapkan beberapa hal berhubungan dengan kebutuhan pokok masyarakat yaitu minyak dan gas.

“Memang di Garut ini hal yang berhubungan dengan gas dulu menjadi persoalan penting. Ini Pak Gania (Kadioeribdag Kabupaten Garut) lagi mengajukan kepada saya untuk menaikkan HET, Harga Eceran Tertinggi di Garut itu untuk gas yang bersubsidi itu hanya Rp16.000 lebih di tingkat agen, di tingkat pangkalan,” ucapnya.

Baca Juga :  Kabar Terbaru Upah Sektoral 2025 Jabar: Garut dan Tasikmalaya Tak Lolos Kriteria!

Ia mengungkapkan, hal ini dilakukan karena adanya biaya cost dalam perjalanan pengiriman gas LPG sehingga para pemilik warung hanya memiliki keuntungan yang sedikit.

“Ada keinginan yang punya warung keuntungan, sehingga transaksinya menjadi gelap, bukan lagi eceran tertinggi, tetapi adalah kesepakatan. Ini adalah yang terjadi secara real di lapangan,” ucapnya.

Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi VII dari Fraksi Partai Gerindra, Mulan Jameela mengatakan, dirinya sangat senang bisa berkunjung ke Kabupaten Garut dan mensosialisasikan terkait tugas, peran, dan fungsi dari BPH Migas.

“Apa saja yang bisa masyarakat tampung dan ambil manfaat dari pertemuan pagi hari ini, dan tentunya saya sebagai anggota Komisi VII punya tanggung jawab moril untuk bagaimana kita terus mengupayakan sinergi diantara kami anggota DPR,” ucapnya.

Baca Juga :   Kabupaten Garut Mantapkan Implementasi SPBE untuk Tingkatkan Layanan Publik

Ia mengungkapkan, BPH Migas dan DPR RI bersinergi untuk melakukan upaya untuk mewujudkan energi berkeadilan sosial, salah satunya terkait program subsidi untuk masyarakat.

“Dan dari sini ada Pertamina juga, termasuk dari program digitalisasi yang sedang dilaksanakan, sedang diupayakan baik dari digitalisasi di BPH Migas dan Pertamina, di mana upayanya adalah bagaimana BBM bersubsidi ini bisa sampai kepada mereka yang berhak untuk menerimanya,” ujarnya.

Berkaitan dengan hal lain, Komite BPH Migas, Yapit Sapta Putra mengatakan, Kabupaten Garut merupakan salah satu wilayah yang masih mengandalkan pola pemakaian energi lama yaitu dengan memakai LPG 3kg dan LPG 12 kg. Pihaknya menginginkan wilayah Kabupaten Garut yang berada di Pantai Selatan dapat mengikuti pemakaian energi yang bersih, sistematis, dan rapih dengan menggunakan gas.

“Apa itu adalah energi yang menggunakan zat gas, jaringan gas kota, tetapi itu PR besar memang karena tadi kita sebutkan bahwasannya belum ada koneksi pipa yang menyambungkan antara Pantai Utara dengan Pantai Selatan,” tandasnya.

Berita Terkait

Pj Bupati Garut Apresiasi Peran Perempuan dalam Peringatan Hari Ibu ke-96
Rapat Koordinasi Pengawasan Daerah Kabupaten Garut: Wujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Akuntabel
Kabar Terbaru Upah Sektoral 2025 Jabar: Garut dan Tasikmalaya Tak Lolos Kriteria!
Kantor Kecamatan Pangatikan Resmi Dibuka: Fokus Tingkatkan Pelayanan Publik
 Kabupaten Garut Mantapkan Implementasi SPBE untuk Tingkatkan Layanan Publik
Karya Bambu Garut: Dari Lokal ke Internasional, Apa Rahasianya?
Pansus II DPRD Jabar Dorong Investasi untuk Kesejahteraan, Ceng Malki: Harus Jadi Solusi Atasi Pengangguran
H. Aceng Malki Mimar: Raker Pansus II di Garut Fokus pada Peningkatan Iklim Investasi!
Berita ini 140 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 22 Desember 2024 - 20:06 WIB

Pj Bupati Garut Apresiasi Peran Perempuan dalam Peringatan Hari Ibu ke-96

Kamis, 19 Desember 2024 - 20:32 WIB

Rapat Koordinasi Pengawasan Daerah Kabupaten Garut: Wujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Akuntabel

Kamis, 19 Desember 2024 - 19:55 WIB

Kabar Terbaru Upah Sektoral 2025 Jabar: Garut dan Tasikmalaya Tak Lolos Kriteria!

Kamis, 19 Desember 2024 - 19:21 WIB

Kantor Kecamatan Pangatikan Resmi Dibuka: Fokus Tingkatkan Pelayanan Publik

Kamis, 19 Desember 2024 - 19:04 WIB

 Kabupaten Garut Mantapkan Implementasi SPBE untuk Tingkatkan Layanan Publik

Berita Terbaru

error: Content is protected !!