WARTAGARUT.COM – Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Arqom (STAIDA) Muhammadiyah Garut membuka Program Penerimaan Calon Mahasiswa Baru (PCMB) Tahun Akademik 2023/2024,
PCMB itu dibuka melalui jalur reguler, Beasiswa dan Kader yang dibagi menjadi tiga gelombang hingga September 2023.
Ketua STAIDA Muhammadiyah Garut, Dr. Agus Rahmat Nugraha, M.Ag, menuturkan, Pihaknya Membuka lima program studi (Prodi), yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Studi Agama-agama (SAA), Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), dan Ekonomi Syariah.
Pihaknya membuka kuota sebanyak 200 Mahasiswa Baru untuk Tahun Akademik 2023/2024.
“Pada tahun ini, kami memprogramkan penerimaan mahasiswa baru hingga bulan September, Baik calon mahasiswa yang memilih program online maupun offline, mereka akan mengikuti tahapan seleksi tertulis dan wawancara,” jelas Agus RahmatNugraha.
Ia menjelaskan , Terdapat tiga gelombang seleksi penerimaan mahasiswa baru. Gelombang pertama akan dimulai pada akhir Juli, dilanjutkan dengan seleksi kedua pada akhir September.
Ia juga menambahkan bahwa STAIDA Muhammadiyah Garut akan melaksanakan kegiatan treatment khusus bagi calon mahasiswa yang telah mendaftar, seperti diskusi dalam kelompok-kelompok tertentu dan konsultasi mahasiswa.
“Kami juga akan melaksanakan kegiatan treatment lain untuk calon mahasiswa yang telah mendaftar. Kami berusaha melayani mereka dengan baik,” tambahnya.
Agus Rahmat menuturkan STAIDA Muhammadiyah Garut menyediakan beberapa program beasiswa, termasuk melalui KIP (Kartu Indonesia Pintar), program-program Kader, serta bantuan pendidikan dari perserikatan.
“Program beasiswa KIP merupakan program pemerintah yang kami ikuti dengan mengikuti kuota yang telah ditentukan. Pendaftaran untuk program KIP harus dilakukan sebelum bulan Juni,”tuturnya
Sementara untuk program beasiswa lainnya kata Ia, hanya memerlukan persyaratan dari Perserikatan di bawahnya, seperti surat rekomendasi dari cabang, ranting dinyatakan aktivis disertai tanda bukti no KTAM, Nomor Tanda Anggota Muhammadiyah baik orang tuanya maupun calon mahasiswa yang mendaftar.
“Bantuan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa,”tutur Dr Agus Rahmat Nugraha saat wawancara dengan WARTAGARUT.COM di STAIDA Muhammadiyah Garut, Jalan Bratayuda No.39,KecamatanGarut Kota, Kabupaten Garut,Senin (22/5/2023).
Agus Rahmat menjelaskan bahwa STAIDA Muhammadiyah Garut melakukan berbagai upaya untuk memperkenalkan kampusnya kepada calon mahasiswa.
Selain aktif mengunjungi sekolah-sekolah dan berpartisipasi dalam acara-acara Muhammadiyah, baik tingkat kabupaten maupun provinsi.
Pihaknya juga, melakukan pengenalan kampus media sosial dan pengiriman brosur online, STAIDA Muhammadiyah Garut juga menyebarkan informasi penerimaan mahasiswa baru ke seluruh sekolah di Jawa Barat.
“Saat ini, sekitar 80% calon mahasiswa STAIDA Muhammadiyah Garut berasal dari Garut. Namun, kami juga mendapatkan pendaftar dari luar Garut, seperti Sumedang, Subang, Tasik, Karawang, dan Purwakarta,” ungkap Agus Rahmat.
STAIDA Muhammadiyah Garut memberikan fasilitas penginapan bagi calon mahasiswa yang berasal dari luar Garut.
Mereka ditempatkan di Pesantren Muhammadiyah atau di kosan dekat kampus. Fasilitas lainnya seperti bantuan dalam kegiatan belajar-mengajar juga disediakan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
“Kami berusaha membantu calon mahasiswa dalam hal apa pun yang mereka butuhkan. Asalkan ada permintaan yang disampaikan baik oleh orang tua maupun calon mahasiswa, kami akan berusaha untuk memfasilitasinya. Ini adalah bentuk pelayanan kami,” tegas Agus Rahmat.
Selain pendekatan akademik, STAIDA Muhammadiyah Garut juga menekankan pentingnya pengembangan kepribadian dan organisasi bagi mahasiswa.
Agus Rahmat berharap agar mahasiswa tidak hanya fokus pada perkuliahan, tetapi juga aktif berorganisasi.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu akademik, tetapi juga ilmu sosial serta pengembangan kepemimpinan di masa depan. Kami mendukung mahasiswa untuk tetap aktif berorganisasi, seperti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Tapak Suci, dan HW (Hizbul Wathan adalah gerakan kepanduan dalam Muhammadiyah),” tutur Agus Rahmat.
Agus Rahmat juga menyampaikan bahwa lulusan STAIDA Muhammadiyah Garut memiliki daya serap yang baik di berbagai lembaga sosial dan pemerintahan.
Banyak alumni STAIDA yang aktif di panwascam, Bawaslu, serta tingkat kecamatan dan desa.
“Alumni STAIDA banyak yang aktif di berbagai lembaga, bahkan di pemerintahan. Kami bersyukur bahwa lulusan kami dapat terserap dengan baik di masyarakat,” ungkap Agus Rahmat.
Dalam menarik minat calon mahasiswa, STAIDA Muhammadiyah Garut juga memperkenalkan ciri khasnya sebagai perguruan tinggi Muhammadiyah.
Mereka mendorong mahasiswa untuk aktif berorganisasi dan mengembangkan kepemimpinan.
“Kami berharap calon mahasiswa mempercayakan masa depan pendidikan mereka kepada kami. Kami siap mendukung mereka dalam meraih kesuksesan selama kuliah di STAIDA Muhammadiyah Garut,” pungkas Agus Rahmat.***