WARTA GARUT – Sebanyak 460 Peserta mengikuti acara Halal Bihalal Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut. Kegiatan Silaturahmi pasca Idul Fitri 1433 H itu, dilaksanakan secara online atau daring (dalam jaringan) dan tatap muka atau luring (luar jaringan). Peserta yang mengikuti kegiatan itu diantaranya, 300 peserta menyimak melalui kanal youtube NU Garut Online, 10 peserta melalui zoom meeting dan sekitar 150 peserta mengikuti kegiatan secara tatap muka atau luring..
Rois Syuriah PCNU Garut KH Rd Amin Muhyiddin menuturkan, Kegiatan Halal Bihalal ini, dihadiri oleh Mustasyar (Dewan Penasehat) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU KH M Nuh Addawami dan Mustasyar (Dewan Penasehat)Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat KH. Tantowi Jauhari Musadad, dan diikuti oleh Pengurus PCNU, 42 Majelis Wakil Cabang (MWC NU),Pengurus Cabang (PC) Lembaga, dan Pengurus Cabang Badan Otonom (PC Banom), hingga tingkat Ranting Nahdlatul Ulama Kabupaten Garut.
“Halal Bihalal ini, intinya mempererat silaturahmi agar terus terjalin, karena dengan silaturahmi, segala bisa tercapai dengan mudah dan berkah,”tuturnya usai, Acara Halal Bihalal di Gedung Hejo Kantor PCNU Garut, Jalan Suherman Nomor 117 Tarogong Kaler Kabupaten Garut, Selasa (17/05/2022).
Ia menyebut, Kegiatan Silaturahmi ini merupakan kali pertama pasca pandemi covid-19, Banyak program-program yang belum maksimal karena pandemi dan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM ).salah satu nya program pembinaan Ke-NU-an, Ke Aswaja an,dan kebangsaan karena dilakukan dengan sistem Zonasi .
“Alhamdulillah, Mulai dari lembaga-lembaga, termasuk LDNU pada 4-5 Mei telah melakukan pembinaan di Zona Timur yang meliputi 6 Kecamatan, yaitu Kecamatan Pangatikan, Wanaraja, Sucinaraja, Karangpawitan, Karangtengah , dan Sukawening ,”ujarnya. Pemimpin Pondok Pesantren As-Sa’adah Limbangan Garut.
Pihaknya menargetkan kedepan, bisa membawa umat terutama warga nahdliyin agar bisa menjaga Islam dengan ke Aswaja an.
“Kita Targetkan Warga NU, lebih kokoh dan kukuh dan patuh terhadap Islam dengan ke Aswaja an dengan ciri khas kultur dan budaya NU, dan juga merawat nilai-nilai kebangsaan, Karena NU menjaga dua sisi, yaitu Simetris dan sinergis,”katanya.
Untuk mewujudkan target tersebut, pihaknya menekankan pada hifdzu ad-ddin (Menjaga dan memelihara agama) pada jalur amaliah dan akhlak Ahlussunnah wal Jama’ah dan Hubbul Wathon atau hifzh al-daulah yakni menjaga dan merawat kebangsaan.
“Maka timbul semboyan NU, sesuai sabda Hadratus Syaikh Kyai Haji Muhammad Hasyim Asy’ari, hubbul Wathon minal iman, Hubbul Wathon Minal Iman yaitu cinta tanah air adalah sebagian dari iman, itu kita Push (dorong) terus selain lembaga-lembaga yang menangani pemberdayaan perekonomian,”ucapnya.
Ceng Mimin—panggilan akrab KH Rd Amin Muhyiddin –, mengimbau kepada seluruh warga nahdliyin agar terus bersatu dalam dalam kebaikan dan mencegah kemungkaran dengan kebaikan.
“Kita Ajak mereka pada Amar Ma’ruf bil Ma’ruf, Nahi Munkar bil Ma’ruf, Kita ajak semuanya pada kebaikan dengan cara yang baik dan kita juga kasih warning mencegah kemungkaran dengan cara baik,”ucapnya.
Hal Senada disampaikan ketua Tanfidziah PCNU Garut Drs KH Atjeng Abdul Wahid, Pihaknya menilai pelaksanaan Halal Bihalal kali ini istimewa, karena di hadiri oleh dihadiri oleh Mustasyar (Dewan Penasehat) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU KH M Nuh Addawami dan Mustasyar (Dewan Penasehat)Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat KH. Tantowi Jauhari Musadad dan sesepuh Nahdlatul Ulama Garut.
Tekait program, ada beberapa program yang belum maksimal selama Pandemi, Namun Pihaknya bersyukur, Di masa pandem ini, masih ada program yang bisa dilaksanakan seperti pembangunan perluasan Kantor PCNU Garut.
“Kita juga melakukan Muskercab, walaupun dilaksanakan secara terbatas dan menerapkan Protokol kesehatan yang ketat sesuai anjuran dari pemerintah,”tuturnya
Ia berharap, Kedepan NU terutama di Kabupaten Garut bisa lebih memberikan manfaat kepada umat.
“Kalau berbicara gebyar, NU Garut sudah cukup Gebyar dan bermanfaat,Tetapi kita diharap lebih lebih bermanfaat bagi umat, karena tugas kita bersama itu, kita harus bisa menjadi manusia bermanfaat dan memberikan manfaat kepada orang lain,”ujar Sesepuh Pondok Pesantren Salaman Fauzan 3.