WARTAGARUT.COM – Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Garut, Dr Agus Rahmat Nugraha, M.Ag, menyatakan sikap antusias terkait pelaksanaan Pemilu.
Menurutnya, Pemilu bukan hanya sebagai implementasi demokrasi, tetapi juga sebagai bagian dari kebutuhan berorganisasi.
“Muhammadiyah harus berperan sebagai pelaku dan penentu hasil pemilu,” kata Agus Rahmat Nugraha saat wawancara di Kantor PDM Garut, Jalan Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut, pada Rabu, 31 Januari 2024.
Dalam konteks normatif, Agus menekankan bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi harus menjaga independensi, aktif, dan objektif.Organisasi ini tidak diperkenankan untuk memobilisasi dukungannya ke salah satu pilihan calon presiden atau calon legislatif.
“Secara organisatoris Muhammadiyah bersikap independen, aktif dan objektif. Namun, pada tingkat perorangan, kami mengajak warga Muhammadiyah untuk terlibat dalam kegiatan pemilu, menjalani proses demokrasi dengan penuh kesadaran,” tambahnya.
Dr Agus Rahmat Nugraha juga memberikan informasi terkait ketersediaan calon legislatif dari Muhammadiyah, yang mencapai lebih dari 60 orang.
Menurutnya, hal ini menjadi referensi bagi warga persyarikatan di tingkat cabang, ranting, Muhammadiyah, dan Aisyah.
“Warga perserikatan dapat memanfaatkan referensi caleg Muhammadiyah sebagai andalan. Namun, kami tidak mengarahkan pemilihan pada satu pilihan tertentu, dan keputusan akhir tetap berada pada nurani masing-masing individu,” jelas Dr Agus Rahmat Nugraha.
Dalam upaya menjaga integritas pemilu, Dr Agus menghimbau agar masyarakat, terutama yang berasal dari Muhammadiyah, aktif mengawasi proses pemungutan dan perhitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Beliau menekankan pentingnya melibatkan diri dari pembukaan hingga akhir pemungutan suara untuk menjaga nilai independensi.
“Pemilu ini menentukan arah negara ke depan. Oleh karena itu, kehadiran dan keterlibatan warga Muhammadiyah di TPS sangat diperlukan. Kita harus serius mengawasi dan menghindari potensi pelanggaran serta mobilisasi yang tidak seharusnya terjadi,” tegas Dr Agus.
Dalam mengakhiri pernyataannya, Agus Rahmat Nugraha menyampaikan ajakan untuk berikhtiar sekuat mungkin, namun juga mengingatkan pentingnya pendekatan spiritual.
Ia mendorong agar doa menjadi bagian dari proses pemilu, memohon kepada Allah agar dipimpin oleh pemimpin terbaik yang akan membawa kebaikan bagi bangsa dan negara.(Soni)***