WARTAGARUT.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut bersama Forum Lalu Lintas menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) untuk mempersiapkan pelaksanaan Car Free Day (CFD) perdana di Kabupaten Garut.
Rakor ini berlangsung di Aula Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Garut, Jalan Merdeka, Tarogong Kidul, pada Kamis, 8 Agustus 2024
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, menyatakan bahwa berbagai pihak terkait, termasuk pelaku usaha yang dikoordinasi oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut, pengusaha transportasi dalam Organisasi Angkutan Darat (Organda), serta jajaran Pemkab Garut, siap mendukung pelaksanaan CFD yang akan dimulai pada Minggu, 11 Agustus 2024.
Pada CFD perdana ini, masyarakat akan dapat mengakses 14 layanan publik. Nurdin berharap kegiatan ini berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi warga.
“Semua sudah dikoordinasikan, mudah-mudahan bisa berjalan dengan lancar sehingga 14 layanan publik tersebut dapat memberikan keberpihakan kepada masyarakat kita,” ujar Nurdin.
Nurdin juga menekankan bahwa selama pelaksanaan CFD, tidak diperbolehkan ada pedagang yang berjualan di area CFD.
Ia mengimbau pedagang untuk tidak memasuki area tersebut karena CFD disediakan bagi masyarakat yang ingin menikmati suasana jalan tanpa gangguan. Dengan demikian, masyarakat bisa dengan nyaman menikmati layanan yang disediakan pemerintah.
“Kami juga akan memberikan edukasi kepada masyarakat umum, terutama pengendara, bahwa mulai pukul 6 pagi hingga 9 pagi, area CFD tidak boleh dilalui kendaraan. Kendaraan, termasuk angkutan umum, harus mengikuti rute alternatif yang sudah ditetapkan oleh Polres,” tambahnya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Garut, Usep Basuki Eko, turut menegaskan bahwa pelaksanaan CFD, yang berlangsung dari samping Rumah Tahanan (Rutan) Garut hingga Toserba Asia, harus bebas dari kendaraan dan pedagang. CFD ini ditujukan untuk memberikan ruang bagi masyarakat yang ingin berolahraga.
Untuk masyarakat pejalan kaki yang ingin berbelanja, Eko mengatakan bahwa pihaknya akan mengarahkan mereka ke lokasi relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) yang telah disediakan, seperti di Pasar Baru dan Jalan Ciledug.
“Nanti pengunjung kita arahkan ke tempat relokasi PKL, jadi belanjanya nanti di Pasar Baru, terus kalau Ciledug sudah dirapikan di Ciledug, jadi diarahkan pengunjung itu untuk berbelanja di tempat-tempat yang memang sudah kami sediakan untuk relokasi,” ucapnya.
Eko juga menjelaskan bahwa setelah menertibkan PKL di depan BNI hingga Toserba Asia, pihaknya akan melanjutkan penertiban PKL di area BJB hingga eks Apotek Sari, termasuk yang ada di Jalan Pramuka, yang rencananya akan direlokasi ke halaman Gedung RA Lasmini dan Bale Paminton.
Selain itu, untuk menghindari kecemburuan dari PKL di Jalan Ahmad Yani, pihaknya akan merapikan PKL di Jalan Ciledug.
“Jadi kita rapikan, bukan kita tertibkan, karena memang di SK Bupati itu adalah tempat relokasi sementara sama seperti Jalan Guntur. Hanya saja nanti, mulai dari pintu masuk Jalan Ciledug hingga pertigaan Pasar Ceplak, kita kosongkan,” lanjut Eko.
Eko juga mengingatkan bahwa PKL di Jalan Ciledug tidak diperbolehkan memasang terpal secara permanen, dan terpal harus bisa digulung kembali setelah hujan reda.
“Kami mengharapkan kerja sama dari masyarakat untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan di pusat kota,” tegas Eko.
Dengan persiapan matang yang melibatkan berbagai pihak terkait, pelaksanaan CFD perdana di Garut diharapkan dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat.
Semua pihak diimbau untuk mematuhi aturan dan ketentuan yang berlaku demi kelancaran acara tersebut.
Penulis : Soni Tarsoni