WARTAGARUT.COM – Kabar wafatnya Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut, KH Sirajul Munir, pada Rabu, 30 Juli 2025, meninggalkan duka mendalam tak hanya bagi kalangan ulama, tapi juga partai politik yang konsisten memperjuangkan nilai-nilai Islam dan keumatan.
Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Garut secara resmi menyampaikan belasungkawa dan penghormatan terakhir atas wafatnya sosok ulama besar tersebut.
Ketua DPC PKB Kabupaten Garut, Unjang Asari, mengatakan bahwa almarhum merupakan figur yang sangat dihormati lintas organisasi dan generasi.
“Kami dari keluarga besar DPC PKB Garut turut berduka cita yang mendalam atas wafatnya KH Sirajul Munir. Beliau bukan hanya Ketua MUI, tapi juga pembimbing dan tokoh yang menjaga marwah umat serta menjembatani kebersamaan antar elemen masyarakat,” ungkapnya kepada WartaGarut.com.
Menurut Unjang, kepribadian KH Sirajul Munir dikenal sangat santun, tegas, dan konsisten dalam memperjuangkan kepentingan umat melalui pendekatan yang sejuk dan penuh keteladanan.
“Peran beliau dalam memperjuangkan eksistensi MUI hingga ke pelosok desa sangat luar biasa. Kami kehilangan tokoh panutan, seorang guru bangsa dalam arti yang sesungguhnya,” tambahnya.
Sementara itu, Cecep M. Ginanjar, S.M., Sekretaris DPC PKB Garut, menilai bahwa almarhum merupakan sosok ulama organisatoris yang mengakar kuat dalam tradisi Nahdliyin dan sangat dekat dengan rakyat.
“Pak Kiai Sirajul Munir adalah contoh ulama yang tidak hanya paham ilmu, tapi juga paham medan. Beliau turun langsung ke lapangan, membina umat, dan mendukung pendidikan keislaman di tingkat akar rumput,” kata Cecep.
DPC PKB Garut berharap nilai-nilai perjuangan KH Sirajul Munir terus diwariskan dan dilanjutkan oleh generasi berikutnya.
Mereka juga mendoakan agar almarhum wafat dalam keadaan husnul khatimah dan ditempatkan di surga terbaik di sisi Allah SWT.
“Kami bersaksi bahwa beliau adalah orang baik, seorang pejuang umat. Semoga amal kebaikannya menjadi jembatan menuju jannatin na’im. Amin ya Rabb,” tutup Cecep.















