WARTAGARUT.COM – Setiap tahun, pada tanggal 22 Oktober, Indonesia merayakan Hari Santri, sebuah momen bersejarah yang dipenuhi makna. Tahun 2023 peringatan Hari Santri mengusung tema “Jihad Santri Jayakan Negeri,” sebuah tema yang mencerminkan semangat perjuangan para santri dalam membela dan memajukan tanah air tercinta.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Deden Galih, SH., M.M., dari Fraksi Gerindra dari Dapil Jabar XIV Kabupaten Garut, menilai bahwa tema “Jihad Santri Jayakan Negeri” memiliki akar historis yang mengingatkan kita akan kontribusi besar yang diberikan oleh para kiai dan para santri dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Deden Galih menjelaskan bahwa tema ini tidak hanya merujuk pada perjuangan fisik semata. Saat ini, tema ini mengajak para santri untuk berjuang membangun kejayaan Indonesia dengan semangat jihad intelektual dalam era transformasi digital.
Menurut Ia, Era digitalisasi membawa tantangan baru yang memerlukan kemampuan beradaptasi dan penguasaan teknologi.
“Di era digitalisasi, para santri harus mampu menguasai teknologi dan menjadi agen perubahan untuk kemajuan bangsa,” ungkap Deden Galih melalui pesan singkat kepada WartaGarut.com pada Sabtu, 21 Oktober 2023.
“Mereka diharapkan untuk mengisi ruang-ruang digital dengan pengetahuan dan nilai-nilai yang berlandaskan pada prinsip-prinsip Islam rahmatan lil alamin.”tambah Deden Galih.
Deden Galih mengatakan bahwa semangat jihad intelektual yang ditanamkan dalam tema ini menekankan pentingnya peran santri dalam melawan ketertinggalan, ketidakadilan, dan kebodohan.
Ia menuturkan bahwa Para santri diharapkan untuk terus berkontribusi aktif dalam memajukan negeri, menjadikan teknologi sebagai alat untuk memperdalam ilmu dan menyebarkan cahaya pengetahuan, serta menjadi pelopor literasi keagamaan yang moderat.
“Hari Santri 2023 bukan hanya peringatan semata, tetapi juga panggilan untuk para santri menjadi garda terdepan dalam menghadapi tantangan di era digital ini, sambil mempertahankan akar sejarah dan nilai-nilai keagamaan yang kuat,”tutur Deden Galih.
Deden Galih menegaskan bahwa Dalam menghadapi tantangan modern, semangat jihad intelektual dan penguasaan teknologi adalah kunci kejayaan, yang memungkinkan para santri untuk terus berperan aktif dalam memajukan negeri, menyebarkan pengetahuan, dan memperdalam nilai-nilai keagamaan yang moderat.(soni)***