Asyiknya Belajar Matematika, Membangun Semangat Belajar Matematika: Peran Penting Media Pembelajaran Interaktif

- Jurnalis

Kamis, 1 Februari 2024 - 18:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Asyiknya Belajar Matematika, Membangun Semangat Belajar Matematika_ Peran Penting Media Pembelajaran Interaktif. Penulis: Penulis: Astria Pebriani S,Pd: Guru Matematika SMAN 16 Garut, Sedang menyelesaikan kuliah strata 2 di Pendidikan Matematika Pascasarjana Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut.Gambar oleh tjevans dari Pixabay

Asyiknya Belajar Matematika, Membangun Semangat Belajar Matematika_ Peran Penting Media Pembelajaran Interaktif. Penulis: Penulis: Astria Pebriani S,Pd: Guru Matematika SMAN 16 Garut, Sedang menyelesaikan kuliah strata 2 di Pendidikan Matematika Pascasarjana Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut.Gambar oleh tjevans dari Pixabay

Sebagai salah satu pelajaran dasar yang perlu dimiliki oleh siswa dalam kebutuhan dan tuntutan studi tertentu, tentu saja mata pelajaran matematika terus diupayakan untuk menjadi mata pelajaran yang dapat diterima dengan asyik dan penuh riang gembira oleh setiap siswa.

Hal ini tentu saja menjadi penting bagi siswa untuk dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

Stigma yang telah terbangun sejak lama, yang menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit, telah mendorong para ahli di dunia untuk melakukan penelitian secara menyeluruh terhadap kenyataan tersebut.

sehingga berbagai upaya dalam rangka mengatasi serta mencari alternatif dalam mengatasi tingkat kesulitan siswa dalam belajar matematika, telah melahirkan berbagai teori baik dalam konteks pelaksanaan pengajaran, kebiasaan dan perilaku siswa.

Tak hanya itu juga membangun lingkungan ajar yang baik maupun strategi pengajaran dan media yang dapat membantu dalam upaya menengahi antara kesulitan siswa serta tuntutan untuk mendorong meningkatnya daya nalar matematis siswa.

Kesulitan siswa tersebut, penulis melihatnya sebagai fenomena yang kecenderungan masih sering terjadi di negara-negara berkembang. 

Mengingat hal tersebut merupakan dampak dari masih kurangnya daya dukung sarana serta prasarana dalam pelaksanaan pembelajaran matematika.

Sebut saja laboratorium matematika, teknologi terapan, software atau pula komunitas-komunitas matematika yang masih sangat terbatas. 

Sebagaimana di Indonesia, boleh jadi komunitas matematika sangat intensif terjadi masih hanya terbatas di Pulau Jawa, namun belum terlaksana dengan baik di beberapa pulau lainnya.

Dalam kesempatan ini, penulis sedikit menggambarkan, bahwa ternyata beberapa media pendukung yang merupakan alat bantu dalam menyampaikan materi ajar, sangat memberikan dampak terhadap motivasi serta minat siswa dalam belajar. 

Sebagai pelajaran eksak, yang menuntut adanya keseimbangan antara daya nalar dan logika, maka dengan sendirinya tertuntut adanya improvisasi dari guru untuk dapat mengupayakan bahwa matematika bukan pelajaran hafalan, dimana siswa secara satu arah mendapat ceramah terkait materi yang disampaikan.

Baca Juga :  Inspektorat Kabupaten Garut Gelar Bimtek Pengelolaan Dana BOS untuk Kepala Sekolah SD

Demikian pula siswa tidak dapat mengembangkan nalarnya hanya dengan konsep ceramah saja, namun diperlukan media yang dapat membantu mengembangkan nalar maupun logika matematisnya tersebut.

Sebagai contoh saja, dalam materi persamaan lingkaran, untuk mengembangkan kemampuan matematisnya setidaknya ada beberapa media ajar yang diperlukan untuk mendukung penyampaian materi tersebut, diantaranya video contoh kasus penerapan persamaan lingkaran dalam kehidupan sehari-hari, PPT yang memvisualkan materi ajar, software matematika misalnya Geogebra, serta infocus. 

Semuanya itu menjadi penting yang sangat mendukung terhadap daya lihat, daya khayal, daya nalar, daya pikir siswa dalam menangkap dan menerjemahkan seluruh informasi yang terdapat selama pelajaran tersebut berlangsung.

Terkait bahwa matematika bukan pelajaran hafalan, maka dalam prakteknya, siswa dituntut bukan sekedar menghafal rumus-rumus saja, karena siswa dituntut untuk dapat menemukan konteks yang relevan pada pelajaran yang diikutinya. 

Sehingga siswa tidak hanya mampu mengerjakan hanya apabila soal yang diberikan sesuai dengan yang dicontohkan saja, melainkan siswa akan siap dengan bentuk soal dalam bentuk dan kondisi apapun.

Selanjutnya adanya keterkaitan Indra pendengaran dengan Indra penglihatan akan membantu mentransformasikan seluruh informasi yang didapatkan selama proses pengajaran dan terekam ke dalam logika siswa. 

Keadaan ini menuntut adanya kondisi dimana selama proses pengajaran berlangsung untuk dapat memenuhi seluruh unsur informasi yang dibutuhkan siswa agar dapat terekam secara utuh dalam nalar logikanya, sehingga siswa tidak mengalami “deadlock” dalam mengikuti pelajaran matematika.

Hal ini karena peristiwa “deadlock” di awal pelajaran yang kemudian berkelanjutan biasanya mengakibatkan kegiatan logis dalam mengikuti pelajaran matematika pun terhenti. 

Dari sinilah kemudian siswa mengalami kejenuhan terhadap pelajaran Matematika, yang mana secara fisik siswa hadir dalam kelas, namun sebenarnya siswa tersebut tidak mengikuti pelajaran sebagaimana mestinya.

Baca Juga :  H. Aceng Malki Mimar: Raker Pansus II di Garut Fokus pada Peningkatan Iklim Investasi!

Kehadiran media pembelajaran, yang dewasa ini semakin berkembang dengan dukungan era digitalisasi, dirasakan sangat membantu dalam mempercepat sampainya materi pelajaran terhadap nalar siswa. 

Tampilan gambar yang mewakili materi tertentu ditambah dengan gambar yang ditampilkan secara interaktif dalam setiap percontohan atas suatu kasus matematis, dapat membantu siswa dalam memahami studi kasus matematika yang sedang disampaikan. 

Sebagai gambaran saja, keterkaitan polinomial apabila disandingkan dengan gambar yang menampilkan Jembatan atau roller coaster, serta gambarkan pula persamaan berupa kurva, tinggi maksimum ataupun unsur lainnya.

setidaknya walau dengan cara sederhana dapatlah tersampaikan pesan kedalam nalar serta logika siswa. 

Sehingga sampainya pesan dari pelajaran secara utuh kepada siswa sebagaimana tersebut itulah yang akan memberikan dampak terhadap tumbuhnya semangat serta motivasi siswa dalam belajar matematika, sehingga sedemikian rupa hal tersebut dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar Matematika.

Kehadiran media Power point, penggunaan beberapa aplikasi terkait matematika, serta penyampaian materi dengan alat bantu berupa laptop, infocus, gadget, dari pengalaman mengajar selama ini ternyata memberikan dampak terhadap asyiknya dalam belajar matematika. 

Dari pengamatan yang dilakukan, semangat yang muncul dari siswa, dapatlah digambarkan seolah-olah mereka sedang berada di alam matematika, sehingga reaksi siswa yang muncul adalah keasyikan serta semangat untuk melakukan pencarian lebih lanjut. 

Bahkan tidak jarang mereka masuk ke ruang pencarian (google) hanya sekedar mengeksplor kepenasaran nalar mereka, yang mana pada akhirnya mereka dapat dengan percaya diri menyampaikan kesimpulan terhadap materi ajar yang didapatkannya, dan hal tersebut merupakan cerminan kualitas kemampuan matematis siswa.(*)

Penulis: Astria Pebriani S,Pd: Guru Matematika SMAN 16 Garut, Sedang menyelesaikan kuliah strata 2 di Pendidikan Matematika Pascasarjana Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut

Berita Terkait

Kemenag Garut Hadiri Seminar Pendidikan IAI PERSIS, Dorong Kemajuan Pendidikan Islam
Universitas Garut Gelar Workshop Moderasi Beragama, Kuatkan Toleransi di Perguruan Tinggi
Inspektorat Kabupaten Garut Gelar Bimtek Pengelolaan Dana BOS untuk Kepala Sekolah SD
Meriah! Porseni Harmoni Beragama Penyuluh Agama Se-Jawa Barat Digelar di Garut
Ghanendra, Santri SDIT Al Mashduqi Garut, Raih Juara Umum Pasanggiri Mojang-Jajaka Alit Jawa Barat 2024
Kasi PAIS Kemenag Garut: MGMP PAI Adalah Kunci Kemajuan Pendidikan Agama Islam di Garut
Prestasi Gemilang! Program PPG IPI Garut ‘Melampaui Standar’, Dinobatkan Terbaik se-Indonesia
Pendidikan Fisika IPI Garut Raih Akreditasi ‘Baik Sekali,’ Bukti Mutu Tak Diragukan!
Berita ini 106 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 21 Desember 2024 - 18:33 WIB

Kemenag Garut Hadiri Seminar Pendidikan IAI PERSIS, Dorong Kemajuan Pendidikan Islam

Jumat, 20 Desember 2024 - 21:35 WIB

Universitas Garut Gelar Workshop Moderasi Beragama, Kuatkan Toleransi di Perguruan Tinggi

Selasa, 17 Desember 2024 - 17:46 WIB

Inspektorat Kabupaten Garut Gelar Bimtek Pengelolaan Dana BOS untuk Kepala Sekolah SD

Selasa, 17 Desember 2024 - 17:33 WIB

Meriah! Porseni Harmoni Beragama Penyuluh Agama Se-Jawa Barat Digelar di Garut

Senin, 16 Desember 2024 - 19:29 WIB

Ghanendra, Santri SDIT Al Mashduqi Garut, Raih Juara Umum Pasanggiri Mojang-Jajaka Alit Jawa Barat 2024

Berita Terbaru

error: Content is protected !!