WARTA GARUT – Bupati Garut, Rudy Gunawan me-_launching_ aplikasi Gentra Karya yang diinisiasi oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Garut. Acara berlangsung di Ballroom Kassiti Fave Hotel, Jalan Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (29/12/2022).
Dalam kegiatan ini, Bupati Garut juga meninjau Mini Job Fair yang dihadiri oleh 10 perusahaan di Kabupaten Garut di antaranya, PT. Mayora Indah TBK, PKSS HR Solution Partner, Leuwi Asri, PNM, Sabda Alam, Kampung Sampireun, Hotel Santika, Wom Finance, PT Pratama, dan Fave Hotel. Acara ini juga dihadiri oleh sekira 524 peserta pencari kerja.
Dalam sambutannya, Bupati Garut mengungkapka, Kabupaten Garut merupakan salah satu kabupaten dengan jumlah penduduk yang banyak. Rudy menerangkan, bahwa pada masa awal dirinya menjabat sebagai Bupati Garut, pada tahun 2014 angka pengangguran di Kabupaten Garut hampir berada pada angka 9,5%.
Ia memaparkan, setiap tahun terdapat 40 ribu orang yang lulus Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA) di Kabupaten Garut. Namun, imbuhnya, yang dapat melanjutkan ke perguruan tinggi di Garut hanya sekitar 5200 orang, dan ke perguruan tinggi di luar Garut adalah sekitar 10 ribu orang.
“30 ribu orang lagi mau kemana? Mungkin ini yang menjadi persoalan dari tahun ke tahun. 30 orang yang tadinya sekolahnya di SLTA itu menjadi bagian yang sekolah ke Perguruan Tinggi, sisanya adalah berwiraswasta dan menjadi pengangguran,” ucapnya.
Maka dari itu, dengan adanya _launching_ Gentra Karya ini, Bupati Garut berterimakasih kepada Kepala Disnakertrans Garut, Erna Sugiarti, yang telah membuat sesuatu yang bermanfaat melalui projek perubahan Diklat Pim II-nya sehingga memberikan akses kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi terkait lowongan pekerjaan.
“Semoga ini menjadi ikhtiar kita memberikan dorongan terhadap mereka yang nganggur, mereka yang kesulitan bekerja, untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang layak, pekerjaan yang dilindungi oleh undang-undang,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Disnakertrans Garut, Erna Sugiarti, mengungkapkan, selain _launching_ aplikasi Gentra Karya, dalam kegiatan ini juga dilaksanakan Mini Job Fair, di mana perusahaan yang mendaftar di aplikasi Gentra Karya tidak hanya tersedia secara _online_ namun juga tersedia secara _offline_ dalam Mini Job Fair ini.
“Bisa lewat aplikasi, bisa ada _offline_ juga nanti kita tiga bulan sekali kita adakan (Job Fair) di Pendopo. Untuk perusahaan nanti itu lebih banyak lagi perusahaannya, sebetulnya ini juga banyak yang ingin ikut mini job fair, tapi kita terkendala, waktunya kan hanya sebentar, kemudian yang kedua ini tempat tidak kurang memenuhi,” ucapnya.
Erna menuturkan, dalam aplikasi Gentra Karya ini terdapat beberapa informasi di antaranya seperti lowongan pekerjaan, informasi tentang pelatihan, informasi tentang pemagangan, dan informasi terkait sertifikasi. Selain itu, imbuh Erna, aplikasi ini dapat memudahkan investor untuk berinvestasi di Kabupaten Garut, dengan melihat ketersediaan tenaga kerja dan kualifikasi sumber daya manusia (SDM) yang ada di Kabupaten Garut.
“Untuk saat ini sudah 16 ribuan (pencari kerja), alhamdulillah hari ini seribu kita penyerapan untuk tenaga kerja, untuk hari ini saja, belum bulan-bulan yang lalu,” lanjutnya.
Ia memaparkan, bahwa adanya kerja sama secara pentahelix ini dapat mempercepat penurunan angka pengangguran, di mana saat ini tingkat pengangguran di Kabupaten Garut berada di angka 7,60%. Erna menambahkan, pihaknya sudah terintegrasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI, Provinsi Jawa Barat, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) sehingga informasi terkait lowongan pekerjaan bisa semakin banyak didapatkan.
“Kita sudah terintegrasi dengan kementerian, jadi untuk lowongan pekerjaan itu bukan hanya di Garut saja, tapi bisa melihat ke seluruh (daerah), bahkan di luar negeri juga ada untuk pemagangan,” ungkapnya.