Garut- Meski masa tanggap darurat bencana banjir bandang dan tanah longsor Sukawening-Karangtengah selesai, Relawan Daarut Tauhiid Peduli masih bertahan dan mendirikan dapur sehat pada Jumat (17/12).
Pendirian dapur sehat tersebut setelah ada laporan dari beberapa warga yang mengalami kesusahan buang air besar lantaran kurangnya asupan serat.
Hal ini dibenarkan oleh warga setempat yang mendiami posko bencana di kampung Ciloa, Badru ia mengatakan “anak-anak disini sudah ada yang kesusahan buang air besar karena kurang serat.
Mengenai pemenuhan gizi tersebut, dapur sehat yang didirikan Dt Peduli Garut bersama Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) memberikan makanan siap saji bagi masyarakat berisikan nasi putih, daging sapi, daging ayam, telur, ikan, tahu, tempe, sayuran dan buah-buahan.
Bukan hanya Relawan DT Peduli Garut, warga setempat juga ikut andil dalam mensukseskan program dapur sehat baik dari masak dan pendistribusian nasi box.
Dapur sehat tersebut didirikan di Kampung Depok Desa Sukamukti Kecamatan Sukawening di salah satu madrasah yang digunakan sebagai posko pengungsian.
“Pemilihan Kampung Depok sebagai lokasi dapur sehat karena wilayahnya yang strategis diantara kampung-kampung yang menjadi lokasi bencana banjir bandang” ungkap Kepala Cabang DT Peduli Garut, Dehari Teguh Aji.
Dalam satu hari, dapur sehat mampu menghasilkan 1000 paket nasi box yang dibagikan ke enam kampong yang berbeda yakni, Bangkonol, Munjul, Mulabaruk, Ciloa, Depok dan Godog.
Warga menyambut baik adanya program dapur sehat tersebut karena merasa terbantu dan dapat memperbaiki makanan mereka untuk beberapa hari selama ada dapur sehat. (rls)