WARTAGARUT.COM – Dalam usaha yang gigih untuk meningkatkan minat baca di Kabupaten Garut, komunitas literasi seperti “Duta Baca,” “Warta Muda,” dan program inklusi sosial telah memainkan peran penting.
Dengan inovasi seperti buku digital, program podcast, dan kehadiran Taman Bacaan Masyarakat, minat baca masyarakat semakin terstimulasi.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Garut, h Totong, S.Pd., M.Si., mengungkapkan bahwa upaya meningkatkan minat baca di wilayah tersebut telah semakin meningkat melalui berbagai komunitas literasi yang ada.
H.Totong menjelaskan itu komunitas-komunitas tersebut telah membantu menggelorakan semangat membaca dalam berbagai kalangan masyarakat.
Menurut H Totong, literasi tidak hanya sebatas keterampilan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup pemahaman mendalam terhadap informasi.
Dia menjelaskan bahwa di Garut, terdapat komunitas “Duta Baca” yang berperan penting dalam memberikan pemahaman ini kepada masyarakat.
Komunitas ini tidak hanya aktif di tingkat lokal, tetapi juga merambah hingga Jawa Barat dan bahkan tingkat nasional.
“Duta Baca memiliki peran vital dalam memberikan pemahaman tentang pentingnya literasi kepada masyarakat, terutama di desa-desa dan kecamatan. Mereka berusaha menggerakkan semangat minat baca melalui berbagai kegiatan,” ujar Totong.
H Totong menjelaskan bahwa layanan perpustakaan telah bertransformasi dengan adanya buku digital atau ebook.
“Kita memiliki platform I-bagendit yang menawarkan akses hampir 7000 judul buku dalam format digital,”katanya..
Format digital memberikan fleksibilitas kepada masyarakat untuk membaca di mana saja dan kapan saja.
Selain itu, kata H Totong, Program inklusi sosial juga menjadi fokus utama dalam pengembangan literasi di Garut.
H Totong merinci bahwa komunitas “Warta Muda” adalah contoh nyata bagaimana anak-anak dan pelajar terlibat dalam pengembangan literasi.
“Warta Muda adalah wadah bagi para pelajar untuk mengembangkan kreativitas mereka melalui berbagai media, termasuk podcast. Ini adalah upaya kita untuk memperluas cakupan literasi dengan cara yang menarik bagi generasi muda,” tambah Totong.
Tidak hanya itu, Garut juga aktif dalam menciptakan ruang-ruang baca masyarakat. Salah satunya adalah program Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang berhasil diimplementasikan dengan sukses.
Di samping itu, konsep “Kolecer” atau Kotak Literasi Cerdas juga telah diterapkan.
H Totong menyampaikan bahwa pada tanggal 30 Agustus lalu, Garut menerima hibah dari Provinsi Jawa Barat berupa tiga kolecer lengkap dengan berbagai buku.
“Kolecer ini telah dipasang di beberapa kecamatan dan desa dengan harapan dapat membangkitkan semangat membaca di kalangan masyarakat setempat,”katanya.
Totong menegaskan bahwa semakin tingginya minat baca di Garut dapat diukur melalui indeks pengembangan literasi masyarakat.
“Semakin berkembangnya berbagai komunitas literasi dan program-program inklusi sosial, semakin tinggi pula minat baca di kalangan masyarakat.”Pungkasnya.***