WARTAGARUT.COM – Hari Santri Nasional adalah peringatan khusus yang ditujukan bagi para santri di Indonesia, dengan tujuan untuk mengenang peran penting ulama dan santri dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Peringatan ini berfungsi sebagai pengingat akan kontribusi besar santri, yang tidak hanya dalam bidang pendidikan dan agama, tetapi juga dalam perjuangan kemerdekaan dan mempertahankan kedaulatan bangsa.
Deskripsi Logo Hari Santri 2024
Logo Hari Santri 2024 menggambarkan dua tali melilit berwarna hijau pine dan emas, dengan lingkaran merah di bagian atasnya.
Desain logo ini secara visual mencerminkan dinamika santri Indonesia yang penuh semangat dan selalu siap untuk bergerak maju.
Makna Simbol Dua Tali yang Melilit
Dua tali yang melilit di logo Hari Santri 2024 membentuk siluet seorang santri yang sedang berlari. Ini melambangkan semangat juang yang terus menggelora di kalangan santri.
Siluet tersebut menggambarkan bagaimana santri senantiasa dinamis, aktif, dan siap menghadapi tantangan yang ada di depan.
Simbol Tali yang Melilit
Tali yang melilit di logo tersebut juga memiliki makna keterhubungan dan kesinambungan antargenerasi santri di Indonesia.
Ini menandakan bahwa semangat perjuangan dan pengabdian santri akan terus berlanjut dari masa ke masa, mencerminkan kekuatan, ketahanan, dan persatuan dalam menghadapi tantangan.
Makna Lingkaran Merah
Lingkaran merah yang terletak di atas logo melambangkan pengorbanan, keberanian, dan semangat perjuangan yang terus berputar tanpa henti.
Warna merah juga mencerminkan keteguhan santri dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan, yang senantiasa terjaga dari generasi ke generasi.
Arti Warna Hijau Pine
Hijau pine dalam logo Hari Santri 2024 mencerminkan keharmonisan, kedamaian, dan pertumbuhan. Warna ini juga menggambarkan stabilitas perjuangan para santri dalam memperjuangkan Islam, nilai-nilai keagamaan, serta kemajuan bangsa dan negara.
Makna Warna Emas
Warna emas dalam logo ini melambangkan kemuliaan, kejayaan, dan kesuksesan yang diharapkan diraih oleh santri Indonesia.
Emas juga menjadi simbol masa depan yang cerah, yang akan diraih melalui dedikasi, kerja keras, dan semangat juang yang tak pernah padam.
Makna Warna Merah
Warna merah, selain sebagai lambang lingkaran di logo, juga menyimbolkan keberanian, pengorbanan, serta kekuatan dalam menghadapi segala tantangan.
Ini adalah warna yang menggambarkan semangat juang santri yang siap membela bangsa dan agama kapan pun dibutuhkan.
Tema Hari Santri 2024
Tema Hari Santri 2024, “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan,” menekankan kontribusi santri dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik.
Tema ini mencerminkan komitmen santri untuk terus berjuang melanjutkan cita-cita para pendahulu, sambil menciptakan kemajuan dan kejayaan di masa yang akan datang.
Sejarah Hari Santri Nasional
Hari Santri Nasional pertama kali ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) No. 22 Tahun 2015 oleh Presiden Joko Widodo, pada tanggal 15 Oktober 2015.
Peringatan ini dimaksudkan untuk menghormati peran besar santri dan ulama dalam sejarah perjuangan Indonesia, baik dalam masa penjajahan maupun era kemerdekaan.
Alasan Pemilihan Tanggal 22 Oktober
Tanggal 22 Oktober dipilih sebagai Hari Santri Nasional karena bertepatan dengan peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, yaitu Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945.
Resolusi ini menjadi salah satu tonggak sejarah perlawanan terhadap penjajah, yang mendorong ribuan santri dan masyarakat Indonesia untuk ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia, terutama di pertempuran Surabaya.
Asal Usul Usulan Hari Santri
Usulan peringatan Hari Santri awalnya diajukan oleh santri Pondok Pesantren Babussalam pada 1 Muharram 2014. Namun, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kemudian mengusulkan tanggal 22 Oktober berdasarkan peristiwa penting Resolusi Jihad, yang akhirnya disetujui dan ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional oleh pemerintah.
Hari Santri kini menjadi momen refleksi bagi santri di seluruh Indonesia untuk terus berkontribusi dalam menjaga keutuhan NKRI serta mengembangkan potensi diri di berbagai bidang, baik agama, sosial, maupun ekonomi.***
Penulis : Soni Tarsoni