WARTAGARUT.COM – Saepuloh, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) PERGUNU Provinsi Jawa Barat, secara resmi melantik Pengurus Cabang (PC) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) Kabupaten Garut untuk masa khidmat 2023-2028. Pelantikan ini berlangsung megah di Gedung Pendopo Garut pada Kamis (28/09/2023).
Kegiatan penting ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Asisten Daerah (Asda) I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Garut, Bambang Hafidz, Ketua Dewan Pembina Pimpinan Pusat (PP) PERGUNU, KH As’ad Said Ali, Wakil Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut, H. Abdusy Syakur Amin, dan undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Bambang Hafidz, Asda I Bidang Pemkesra Setda Garut, menekankan peran penting PC PERGUNU Garut dalam mendukung para guru dalam meningkatkan kualitas mereka, baik dari segi organisasi maupun pembinaan.
Bambang juga menegaskan kesiapan pemerintah daerah untuk berdiskusi dan berkolaborasi dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
“Kami selalu siap untuk mendiskusikan segala hal yang berkaitan dengan peningkatan kualitas guru. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan PC PERGUNU ini sangat penting untuk mencapai tujuan bersama dalam pendidikan,” ungkap Bambang.
Sementara itu, H Muhlis, S.Ag, M.Si menjadi, Ketua PC PERGUNU Kabupaten Garut, menjelaskan bahwa salah satu prioritas awal kepengurusan baru adalah melakukan pembenahan internal.
Hal ini mencakup kunjungan ke Pimpinan Anak Cabang (PAC) PERGUNU di berbagai kecamatan di Kabupaten Garut, mengingat masa bakti 23 PAC PERGUNU telah habis.
“PAC atau Pimpinan Anak Cabang sudah ada di 42 kecamatan di Garut. Kami akan turun ke tingkat kecamatan dan berencana membentuk pengurus ranting di tingkat desa setelah selesai,” ujar Muhlis dengan semangat.
Muhlis juga mengingatkan bahwa para guru di Kabupaten Garut, terutama yang tergabung dalam PERGUNU, memiliki tanggung jawab besar sebagai pendidik.
Pengurus PERGUNU juga diharapkan memahami pentingnya mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kami berharap para guru memahami nilai-nilai Ahlussunnah Waljamaah dan berperan aktif dalam mempertahankan NKRI. Selain itu, kami juga akan meningkatkan pelayanan kepada pengurus di tingkat kecamatan dan ranting,” tambah Muhlis.
Terkait dengan Seminar Nasional yang diadakan, Muhlis mengungkapkan bahwa berbagai topik akan dibahas, mulai dari konsep “merdeka belajar,” modernisasi beragama, hingga pemahaman Ahlussunnah Wal Jamaah. Para pemateri berasal dari Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut, hingga dari PCNU Kabupaten Garut. Semua ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada para guru NU, yang selanjutnya akan ditularkan kepada generasi muda.
“Kami sangat menekankan pentingnya pemahaman Ahlussunnah Wal Jamaah sebagai dasar dalam pendidikan. Para guru diharapkan memahami isu-isu agama, moral, dan spiritual untuk mendidik generasi penerus yang berkualitas,” tutup Muhlis.(Soni)***