WARTAGARUT.COM – Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, yang merupakan bagian dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, telah sukses menyelenggarakan acara Penguatan Kurikulum Pendidikan Moderasi Beragama di Madrasah.
Kegiatan ini bertema “Melestarikan Budaya dan Kearifan Lokal, Memperkokoh Semangat Bhineka Tunggal Ika,” dan berlangsung di Hotel Santika Jalan Cipanas Baru Pananjung Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut pada Selasa, 08 Agustus 2023.
Hj Eny Retno Yaqut Cholil Qoumas, Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama RI, menjadi narasumber dalam acara ini.
Ia menekankan bahwa meskipun konsep moderasi beragama telah ada sejak lama, namun perlu dikuatkan lebih lanjut.
“Semoga nanti kedepannya penguatan moderasi agama yang masuk dalam kurikulum anak anak madrasah di madrasah kita,”katanya
“Mulai dari Madrasah ibtidaiyah hingga madrasah Aliyah bisa dilaksanakan secara teknis dan terstruktur agar hasil yang bisa kita rasakan dari anak anak kita ini pun juga akan lebih terasa,”tambahnya.
Menurut Hj Eny Retno Yaqut Cholil Qoumas, penanaman nilai moderasi beragama memiliki efektivitas yang besar saat dimulai sejak usia dini.
terutama di lingkungan madrasah, hal ini akan membentuk karakter siswa menjadi individu yang toleran, dengan tujuan menciptakan keharmonisan dalam beragama serta menjaga perdamaian di negara ini.
“Program penguatan moderasi beragama in merupakan salah satu program utama dari bapak presiden dan kemudian mengejawantahkan dalam rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, Di Kementerian Agama, program ini juga terus berjalan dengan konsisten,”kata Istri dari Menteri Agama RI H Yaqut Cholil Qoumas.
Modul moderasi beragama ini bertujuan untuk mengajarkan siswa cara beragama dengan seimbang dan proporsional.
“Kami ingin mengajarkan siswa bagaimana mengintegrasikan agama sebagai sarana mencapai tujuan hidup yang diridhoi oleh Tuhan. Ini juga berarti menemukan keseimbangan antara hubungan dengan Tuhan dan tanggung jawab sosial dalam masyarakat dan negara.” ungkap Hj Eny Retno Yaqut Cholil Qoumas.
Dengan adanya program penguatan kurikulum pendidikan moderasi beragama ini, Madrasah diharapkan mampu mencetak generasi yang memiliki pemahaman agama yang lebih toleran dan seimbang.
“Kami berharap, melalui program ini, siswa-siswa akan memiliki landasan kuat dalam memahami agama secara mendalam, serta mampu mengaplikasikan nilai-nilai moderasi dalam kehidupan sehari-hari,” tutup Hj Eny Retno Yaqut Cholil Qoumas.***