WARTAGARUT.COM – Dalam upaya mendukung percepatan penurunan angka stunting di Indonesia, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui program Madani Care Stunting memberikan dukungan berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita yang terindikasi mengalami stunting.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi balita dan menekan angka stunting yang merupakan salah satu prioritas pemerintah dalam mencapai generasi sehat dan cerdas.
Menggandeng Puskesmas Cibiuk, PNM melalui Cabang Garut memberikan bantuan makanan tambahan kepada 427 anak dan balita di 5 Desa Kecamatan Cibiuk Kabupaten Garut berupa satu kali makanan lengkap dan kudapan dalam seminggu.
Dari total penerima manfaat, 171 di antaranya merupakan anak nasabah binaan PNM yang tergabung sebagai nasabah Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera).
Sebagai informasi, Kecamatan Cibiuk merupakan wilayah dengan angka prevalensi stunting paling tinggi di Kabupaten Garut.
Kondisi ini mayoritas dialami oleh kelompok keluarga dari golongan prasejahtera. Untuk membantu kehidupan mereka yang lebih baik, PNM telah menyalurkan pembiayaan kepada 3.189 perempuan prasejahtera dengan outstanding lebih dari 11 Miliar Rupiah melalui unit Mekaar Cibiuk.
“Secara ekonomi mereka sulit untuk memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang dan salah satu faktor penting penyebab stunting adalah kemiskinan. Maka kami berupaya untuk membantu sebagai bagian dari tanggung jawab Perusahaan pada aspek sosial masyarakat,” ungkap Pemimpin Cabang PNM Garut Ramadhan Firmansyah.
Oleh karena itu, PNM terus berupaya memberikan dampak sosial selain dampak ekonomi melalui pembiayaan usaha untuk kelompok subsisten sebagai bagian dari implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
PNM berharap dengan adanya Madani Care Stunting, angka stunting di Garut dapat menurun secara signifikan, serta menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal untuk menciptakan generasi emas masa depan.
“Kami percaya bahwa investasi pada kesehatan anak-anak hari ini adalah investasi pada masa depan bangsa. Pemberian makanan tambahan ini bukan hanya sekedar intervensi gizi, tetapi juga bagian dari langkah strategis untuk mengurangi angka stunting di Indonesia dan mencetak generasi unggul kedepannya,” tutupnya.***
Penulis : Soni Tarsoni