WARTAGARUT.COM – PT PLN (persero) memiliki ‘pasukan khusus’ yang terlatih melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian isolator, konduktor maupun komponen lainnya pada jaringan listrik.
Pasukan tersebut melakukannya tanpa memadamkan aliran listrik atau dikenal dengan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB).
Ketersediaan pasokan listrik merupakan salah satu fokus kinerja PLN, sampai dengan saat ini ada berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan kelistrikan yang berdampak terhadap terhentinya pasokan listrik ke pelanggan.
PLN berusaha memberikan layanan kehandalan yang baik, apalagi saat ini sektor usaha banyak yang sangat bergantung pada ketersediaan listrik.
Berbagai upaya dilakukan PLN UID Jawa Barat untuk tetap menjaga kelancaran pasokan listrik ke pelanggan dengan terus mengupayakan agar tidak sampai terjadi pemadaman.
Bahkan pemeliharaan kelistrikan dilakukan dengan tetap mengaktifkan jaringan kelistrikan.
Tim PDKB-TM Sentuh Langsung merupakan tim yang dapat memperbaiki jaringan udara tegangan menengah (SUTM) dengan cara menyentuh langsung jaringan tersebut, menggunakan sarana pendukung antara lain kendaraan crane yang berisolasi tahan 24.000 Volt untuk membawa petugas ke posisi mendekati jaringan, boom isolasi yang tahan tegangan 130 kV; dan bucket isolasi yang tahan tegangan 40 kV.
Para personil yang teribat dalam pekerjaan ini harus menggunakan sleeve (pelindung/isolasi lengan) yang tahan 40 kV, sarung tangan isolasi yang tahan 30 kV, dan sepatu boot isolasi yang tahan 30 kV. Kelebihan dari Tim PDKB-TM Sentuh Langsung adalah dapat bekerja 3 kali lebih cepat daripada Tim PDKB-TM dengan metode berjarak (menggunakan tongkat khusus dan tidak menyentuh langsung jaringan).
Senior Manajer Distribusi PLN UID Jawa Barat, Aji Lesmana, menyebutkan mencegah terjadinya pemadaman juga dilakukan ketika sedang dilaksanakan perawatan jaringan oleh petugas. Ini tentu bukan merupakan hal yang mudah karena hal itu hanya bisa dilakukan oleh petugas yang telah memiliki keahlian khusus dan bersertifikasi,
“PLN UID Jawa Barat memiliki program andalan untuk tetap memberikan pelayanan ekselen kepada pelanggan, salah satunya program Bakti PDKB atau Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan. Jadi meskipun tengah dilaksanakan perawatan jaringan, listrik tetap menyala sehingga pelanggan tidak merasa terganggu,”katanya.
Jika pekerjaan perawatan jaringan ini dilakukan oleh petugas yang tidak terlatih, tutur Aji, maka ini tentu dapat membahayakan keselamatan petugas itu sendiri.
Terlebih perawatan dilakukan pada jaringan yang berkekuatan menengah yang mencapai 20 ribu Volt.
Program Bakti PDKB ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Untuk tahun ini, program dilaksanakan di wilayah PLN UP3 Garut mengingat tingkat potensi terjadinya gangguan yang cukup tinggi.
Adapun jumlah tim PDKB yang diturunkan dalam kegiatan yang dilaksanakan Rabu dan Kamis (13-14/9/2023) ini, terdiri dari 17 tim dengan total personil mencapai 126 orang yang semuanya memiliki kemampuan khusus dan telah bersertifikat.
Diungkapkannya, petugas yang diturunkan dalam program Bakti PDKB merupakan petugas pilihan, tidak semua bisa masuk tim khusus ini. Berkat keahlian khusus yang mereka miliki, mereka pun kerap diberi julukan Kopasusnya PLN.
Dia menyebutkan, ke 17 tim dari tiap UP3 ini bergerak dan bekerja bersama-sama untuk melakukan pemeliharaan di Garut dan sekitarnya tanpa memadamkan aliran listrik agar aktivitas warga tetap berjalan normal. Selain pemeliharaan, petugas juga melakukan pemasangan alat proteksi atau pelindung petir yang selama ini sering menjadi penyebab terjadinya gangguan.
Menurut Aji, upaya ini juga merupakan bagian komitmen PLN UID Jabar untuk selalu menjaga keandalan dan menjadi pasokan listrik agar tidak terjadi pemadaman. Dengan kata lain, ini bagian dari upaya PLN UID Jabar dalam meningkatkan mutu pelayanan terhadap pelanggan.
Dengan dilaksanakannya program Bakti PDKB di wilayah PLN UP3 Garut ini, berharap bisa mencegah atau paling tidak meminimalisasi terjadinya gangguan yang menyebabkan pasokan listrik terhenti.
Ada berbagai faktor yang selama ini sering menjadi penyebab gangguan listrik di Garut di antaranya binatang, pohon, petir, dan layangan.
Aji juga menyoroti tingginya gangguan listrik di Garut yang disebabkan oleh layangan.
Terlebih, banyak warga yang menggunakan kawat saat menerbangkan layangan yang tentu saja menimbulkan kerawanan gangguan listrik.
“Gangguan listrik akibat layangan di Garut memang cukup tinggi juga. Dalam hal ini saya ingin mengimbau agar tidak bermain layangan yang dapat menimbulkan gangguan terhadap kelancaran pasokan listrik apalagi dengan menggunakan kawat karena ini juga bisa membahayakan keselamatan penggunanya akibat rawan kena setrum,”ujarnya.
Ditemui ditempat lain, Susiana Mutia, General Manager PLN UID Jawa Barat memyampaikan komitmen nya dalam memberikan kelistrikan pelayanan kelistrikan dengan terus melakukan pengembangan dan Inovasi dibidang ketenagalistrikan.
Selain itu ia juga menghimbau, agar masyarakat membantu PLN untuk memberikan informasi jika ada kondisi bahaya listrik, dengan cara melaporkan melalui Aplikasi PLN Mobile atau contact Center 123.
“Tidak ada yang lebih berharga dari Jiwa Manusia, kami PLN berkomitmen tidak hanya memberikan aliran listrik yang andal tetapi juga aman. Langkah mitigasi risiko dan juga aksi preventif selalu dilakukan perusahaan agar operasional perusahaan berjalan baik” tutupnya.***