WARTAGARUT.COM – Kegiatan Pesantren Ramadhan (PasRam) 2025 yang digelar Masjid Dar Al Taubah, Perum Cempaka Indah, resmi ditutup pada Sabtu, 23 Maret 2025.
Acara ini berlangsung dengan penuh antusiasme dari para peserta, orang tua santri, hingga para ustadz dan ustadzah yang mendampingi.
Ketua Pelaksana PasRam, Ustadz Yayat Hidayat, menyampaikan bahwa kegiatan ini berlangsung sejak 1 Maret 2025 dengan jumlah peserta sebanyak 68 orang, mulai dari tingkat TK hingga SMA.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menanamkan nilai-nilai Islam sejak dini sebagai pedoman hidup mereka,” ujarnya.
Materi dan Kegiatan Seru di PasRam 2025
Ustadz Yayat Hidayat menrangkan bahwa PasRam tahun ini menyajikan berbagai materi pembelajaran, di antaranya Tajwid, Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ), Fiqih, Akhlak, serta Tarikh Islam.
“Selain itu, untuk memberikan pengalaman baru, peserta juga diajarkan keterampilan memanah,”ujarnya.
Sebagai bentuk evaluasi, kata Ia, panitia mengadakan berbagai perlombaan, seperti Lomba Tahfidz, Lomba Adzan, Lomba Kaligrafi/Mewarnai, serta Cerdas Cermat.
“Para pemenang mendapatkan sertifikat, cinderamata, dan trofi sebagai bentuk apresiasi atas usaha mereka,”tambahnya.
Gratis dan Didampingi Pengajar Berkompeten
Salah satu keunggulan PasRam Masjid Dar Al Taubah adalah peserta tidak dipungut biaya alias gratis. Seluruh kegiatan didampingi oleh ustadz dan ustadzah yang berkompeten di bidangnya.
“Kami ingin memastikan anak-anak mendapatkan pembelajaran agama yang benar tanpa ada beban biaya,” kata Ustadz Yayat.
Nobar Sejarah Islam dan Penutupan yang Meriah
Sebelum acara penutupan, kata Ia, para peserta dan orang tua santri diajak untuk menyaksikan film sejarah Islam dari masa ke masa, termasuk kisah para nabi.
Acara kemudian ditutup secara resmi oleh Ketua DKM, Drs. H. Nurul Aen, M.Si, serta Wakil Ketua Drs. H. Aam Muhammad beserta jajaran pengurus masjid.
Suasana semakin hangat dengan pembagian hadiah bagi para juara lomba dan ditutup dengan buka puasa bersama.
Dengan suksesnya PasRam 2025, diharapkan generasi muda semakin memahami pentingnya belajar agama sebagai pedoman hidup.
“Semoga tahun depan lebih banyak peserta yang ikut serta dan semakin banyak manfaat yang bisa diberikan,” tutup Us*tadz Yayat.**