WARTAGARUT.COM – Dalam perjalanan ibadah umrah dan haji, tidak hanya tentang fisik dan kehadiran di Tanah Suci, tetapi juga tentang pemahaman mendalam terhadap esensi rukun Islam yang kelima.
Dewan Pembimbing Al Malik Umrah dan Haji Khusus, Ustadz Najmi Fathoni, mengajak semua umat Islam untuk memahami makna sejati dari ibadah haji.
Menurut Ustadz Najmi, banyak dari kita mungkin berpikir bahwa haji adalah kewajiban hanya bagi mereka yang telah memiliki kemampuan dan usia yang matang.
Namun, dalam pandangan Islam, haji adalah ibadah yang harus ditunaikan oleh setiap Muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu.
Ia menekankan pentingnya memiliki tekad kuat untuk menyempurnakan rukun Islam yang kelima ini.
“Harus ada rasa ingin menyempurnakan dulu, ingin mengerjakan dulu sehingga dia berupaya dan pada akhirnya Allah yang akan mencukupkan daripada upayanya,” kata Ustadz Najmi.
Ia menegaskan bahwa ibadah haji adalah bagian integral dari rukun Islam yang kelima, dan tugas kita adalah untuk memantaskan diri dan menyempurnakannya.
Ustadz Najmi juga menyoroti fenomena di mana banyak jamaah haji yang sudah lanjut usia.
Padahal, ibadah haji adalah ibadah fisik yang membutuhkan energi dan kesehatan yang baik.
Oleh karena itu, ia mendorong agar orang-orang yang masih muda dan sehat untuk segera merencanakan perjalanan ibadah haji mereka.
“Mudah itu jalan yang terbuka bagi kita dari Allah SWT untuk bisa segera ke sana,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa dalam Islam, pintu pengampunan Allah selalu terbuka, bahkan untuk orang yang pernah melakukan dosa besar.
Ibadah haji adalah momen untuk memohon ampunan dan memperbaiki diri.
Ustadz Najmi berharap bahwa kegiatan seperti ini dapat menyadarkan lebih banyak orang akan pentingnya memenuhi panggilan rukun Islam yang kelima.
Dengan tekad dan niat yang kuat, kita dapat menjadi bagian dari mereka yang menyerukan panggilan Allah untuk menyempurnakan rukun Islam ini, sebagaimana yang telah diwariskan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad.(Soni)***